Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Cerita Pengalaman Bekerja Di Malaysia

Cerita Pengalaman Bekerja Di Malaysia

Posted by Media Bawean on Sabtu, 03 April 2010

Media Bawean, 3 April 2010

Hasan (70 th.) asal Desa Lebak Sangkapura ditemui Media Bawean kemarin (2/4), menceritakan pengalamannya bekerja di Malaysia, mulai pertama kali masuk negeri jiran sampai memutuskan untuk kembali menetap di Pulau Bawean.

Hasan masuk ke Malaysia tahun 1975, ikut pengawal dengan ongkos Rp. 60ribu.

Berangkat dari Bawean menuju Gresik, kemudian naik kapal Tampo Mas ke Jakarta, dilanjutkan terbang ke Subang di Malaysia. Sampai di Malaysia menetap di Kampung Boyan Kuala Lumpur. Di Malaysia, Hasan merayu (mengurus : Red.)
Identity Card (IC) dengan biaya RM 60.

Hasan di Malaysia berkerja kongkret bangunan dengan gaji sehari RM 8. Waktu itu nilai tukar ringgit dengan rupiah 1000 RM sama dengan Rp. 1juta.

Selama 33 tahun bekerja di negeri jiran Malaysia, pada tahun 2008 memutuskan untuk kembali menetap di Pulau Bawean bersama isteri dan dua anaknya.

Kenapa memutuskan menetap di Pulau Bawean? "Bekerja di Malaysia sekarang dengan dulu berbeda, jika dulu banyak taokeh mencari pekerja tapi sekarang banyak pekerja yang cari taokeh. Itupun taokeh sudah tidak mau memperkerjakan orang seperti saya yang memiliki IC, lebih banyak mengambil pekerja permitan sebab upahnya sangat murah," jelasnya.

"Setelah menetap di Pulau Bawean, Alhamdulillah bisa tenang bersama keluarga. Setiap hari kerja di sawah dan cukup untuk makan bersama. Dibandingkan kerja di Malaysia yang dituntut untuk membayar sewa rumah dan lain-lain, sedangkan pekerjaan disana sudah berkurang," terang Hasan. (sbt)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean