Media Bawean, 22 Mei 2010
Warga Pulau Gili, desa Sidogedungbatu Sangkapura, Pulau Bawean dihantui rasa ketakutan akan menghilangnya Pulau Gili sebagai kampung halamannya menjadi lautan akibat abrasi tanpa solusi sampai saat ini.
Pulau Gili dihuni hampir 1.500 jiwa manusia didalamnya, setiap waktu daratannya berkurang terkikis dengan lautan. Tikam sebagai tokoh masyarakat Pulau Gili mengatakan, "Pulau Gili akan menghilang, akhirnya menjadi kenangan saja," katanya.
"Akibat abrasi tanpa ada solusi cepat dari Pemerintah menjadi ketakutan warga Gili yang tinggal didalamnya," ujarnya.
M. Nor sebagai Kades Sidogedungbatu membenarkan adanya abrasi di Pulau Gili, "Daratan Pulau Gili setiap waktu berkurang disebabkan air laut mengikisnya menjadi lautan, harapannya pemerintah daerah agar segera membangun proyek penangkal abrasi," paparnya.
Nor Syamsi dari UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan di Pulau Bawean, mengatakan, "Pemerintah segera memberikan solusi cepat untuk abrasi di Pulau Gili dengan menanam pohon mangrove disekelilingnya," jelasnya dihubungi Media Bawean.
Sementara warga Pulau Gili mengharap proyek penangkal abrasi dibangun yang kuat dan kokoh, bukan sekedar menanam pohon magrove. Lalu kapan solusi abrasi di Pulau Gili akan segera diatasi oleh Pemerintaha Daerah? apakah menunggu sampai daratan disana menghilang seperti yang dikatakan oleh warganya, Pulau Gili akan menghilang, tinggal kenangan saja.(bst)
Pulau Gili dihuni hampir 1.500 jiwa manusia didalamnya, setiap waktu daratannya berkurang terkikis dengan lautan. Tikam sebagai tokoh masyarakat Pulau Gili mengatakan, "Pulau Gili akan menghilang, akhirnya menjadi kenangan saja," katanya.
"Akibat abrasi tanpa ada solusi cepat dari Pemerintah menjadi ketakutan warga Gili yang tinggal didalamnya," ujarnya.
M. Nor sebagai Kades Sidogedungbatu membenarkan adanya abrasi di Pulau Gili, "Daratan Pulau Gili setiap waktu berkurang disebabkan air laut mengikisnya menjadi lautan, harapannya pemerintah daerah agar segera membangun proyek penangkal abrasi," paparnya.
Nor Syamsi dari UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan di Pulau Bawean, mengatakan, "Pemerintah segera memberikan solusi cepat untuk abrasi di Pulau Gili dengan menanam pohon mangrove disekelilingnya," jelasnya dihubungi Media Bawean.
Sementara warga Pulau Gili mengharap proyek penangkal abrasi dibangun yang kuat dan kokoh, bukan sekedar menanam pohon magrove. Lalu kapan solusi abrasi di Pulau Gili akan segera diatasi oleh Pemerintaha Daerah? apakah menunggu sampai daratan disana menghilang seperti yang dikatakan oleh warganya, Pulau Gili akan menghilang, tinggal kenangan saja.(bst)
Posting Komentar