Media Bawean, 28 Juni 2010
Marzuqi (34 th.) setiap pagi berangkat menuju tempat tambang batu onix yang letaknya berdekatan dengan gedung Muslimat Sangkapura. Lelaki muda asal Lumajang mengaku sudah 17 tahun bekerja sebagai pemecah batu onix di Pulau Bawean, dari dulu sampai sekarang kondisi ekonominya sangat pas-pasan. “Kapan bisa kaya seperti orang lain, bila pekerjaan setiap harinya sebagai pemecah batu,” katanya ditemui Media Bawean ditempat penambangan hari ini (28/6).
“Saya asli dari Lumajang, disini menumpang pada saudara yang tinggal di Pulau Bawean. Sedangkan isteri dengan anak masih di rumah,” ujarnya dengan nada sedih.
“Rutinitas setiap hari memecah batu dengan mengandalkan tenaga, diperlukan energy yang cukup agar bisa kuat bekerja setiap hari,” paparnya.
Berapa gaji setiap harinya? “Pendapatan setiap hari, dihitung borongan satu mobil seharga Rp.120ribu. Jumlah pekerja sebanyak 3 orang, jadi pendapatan satu orang setiap harinya Rp.40ribu,” jawabnya. (bst)
“Saya asli dari Lumajang, disini menumpang pada saudara yang tinggal di Pulau Bawean. Sedangkan isteri dengan anak masih di rumah,” ujarnya dengan nada sedih.
“Rutinitas setiap hari memecah batu dengan mengandalkan tenaga, diperlukan energy yang cukup agar bisa kuat bekerja setiap hari,” paparnya.
Berapa gaji setiap harinya? “Pendapatan setiap hari, dihitung borongan satu mobil seharga Rp.120ribu. Jumlah pekerja sebanyak 3 orang, jadi pendapatan satu orang setiap harinya Rp.40ribu,” jawabnya. (bst)
Posting Komentar