Media Bawean, 11 Juni 2010
Warga Bawean mulai resah dengan kelangkaan minyak tanah dipasaran, dampak keresahan secara langsung dirasakan oleh pengguna minyak tanah seperti milik warung kopi dan lainnya.
Dari'em (56 th.) isteri Salirik pemilik warung kopi pojok alun-alun Sangkapura mengatakan, "saya mencari minyak tanah kemana-mana ternyata sudah habis, kemarin masih ada dengan harga mahal Rp. 8ribu," katanya.
"Padahal kebutuhan minyak tanah sebagai bahan bakar memasak air diwarung sangat diperlukan, kemana harus mencarinya bila di pasar sudah habis," ujarnya dengan tanda tanya.
Sementara Muhdar sebagai pemilik pangkalan minyak tanah di Pateken Sangkapura dihubungi Media Bawean membenarkan kelangkaan minyak tanah di Pulau Bawean. Menurutnya, "Sejak tanggal 7 juni kemarin, minyak tanah di Pulau Bawean sudah mulai langka, dengan dicabutnya subsidi oleh pemerintah sehubungan adanya konvensi mitan ke elpiji," jelasnya.
"Sebenarnya minyak tanah di Bawean masih ada, tapi penjualnya menyimpan dan menjual dengan harga mahal," papar Muhdar.
Riza dari PT. SKA, dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Minyak tanah masuk Pulau Bawean tidak dicabut, tetapi subsidinya dicabut oleh pemerintah sehubungan adanya konvensi mitan ke elpiji 3 Kg,"terangnya via ponsel seluler.(bst)
Dari'em (56 th.) isteri Salirik pemilik warung kopi pojok alun-alun Sangkapura mengatakan, "saya mencari minyak tanah kemana-mana ternyata sudah habis, kemarin masih ada dengan harga mahal Rp. 8ribu," katanya.
"Padahal kebutuhan minyak tanah sebagai bahan bakar memasak air diwarung sangat diperlukan, kemana harus mencarinya bila di pasar sudah habis," ujarnya dengan tanda tanya.
Sementara Muhdar sebagai pemilik pangkalan minyak tanah di Pateken Sangkapura dihubungi Media Bawean membenarkan kelangkaan minyak tanah di Pulau Bawean. Menurutnya, "Sejak tanggal 7 juni kemarin, minyak tanah di Pulau Bawean sudah mulai langka, dengan dicabutnya subsidi oleh pemerintah sehubungan adanya konvensi mitan ke elpiji," jelasnya.
"Sebenarnya minyak tanah di Bawean masih ada, tapi penjualnya menyimpan dan menjual dengan harga mahal," papar Muhdar.
Riza dari PT. SKA, dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Minyak tanah masuk Pulau Bawean tidak dicabut, tetapi subsidinya dicabut oleh pemerintah sehubungan adanya konvensi mitan ke elpiji 3 Kg,"terangnya via ponsel seluler.(bst)
Posting Komentar