Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Cuaca Buruk Penumpang ke Bawean Berebut Tiket

Cuaca Buruk Penumpang ke Bawean Berebut Tiket

Posted by Media Bawean on Selasa, 20 Juli 2010

Media Bawean, 20 Juli 2010

Sumber : KOMPAS

GRESIK, KOMPAS.com- Untuk menghindari penumpukan penumpang tujuan Pulau Bawean, Administratur Pelabuhan Gresik mendatangkan KM Dharma Ferry 2 dari Surabaya. Namun, karena kapal ferry baru tiba pada Rabu malam, para penumpang yang sebagian besar warga Bawean terpaksa berebut tiket kapal untuk perjalanan Selasa (20/7) ini.

Sebelumnya, Adpel Gresik memberangkatkan KM Dharma Kartika dengan 200 penumpang. Kapal ini merupakan pengganti KM Express Bahari 8B yang mestinya mengangkut para penumpang ke Bawean. Express Bahari akhirnya batal berangkat karena berbahan fiber, sementara tinggi gelombang lebih dari dua meter.

Adpel melarang berlayar kapal dengan bobot kurang dari 1.000 GT (gross tonage) karena ombak di Laut Jawa masih mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter.

Kepala Adpel Gresik Abdul Azis menjelaskan, larangan tidak berlayar dikeluarkan setelah mendapat keterangan dari Badan Meterologi dan Geofisika Juanda bahwa ketinggian ombak laut Jawa antara 1,5 hingga 2,5 meter. Nelayan juga diimbau tidak melaut sebelum cuaca normal.

Oleh karena itu, Adpel memberangkatkan KM Dharma Kartika yang bisa mengarungi ombak setinggi 2,5 meter. Awalnya, karena banyak penumpang diberi toleransi 20 persen atau ada tambahan 40 penumpang dari kapasitas 200 penumpang KM Dharma Kartika. Akibatnya terjadi desak-desakan, sehingga terjadi keributan antarpenumpang.

Adpel akhirnya menetapkan kapal berangkat sesuai kapasitas 200 penumpang. Sisa penumpang yang masih menumpuk akan diangkut KM Dharma Ferry dengan kapasitas 400 penumpang pada Rabu (21/7) malam.

Namun upaya baik itu juga mendatangkan keributan baru. Warga Bawean kembali kecewa, karena merasa tiket habis diborong pengusaha penginapan di Gresik. Tiket yang terjual di loket penjualan hanya sekitar 10 persen, sehinga banyak yang tidak kebagian, termasuk mereka yang sudah antre lebih dari dua jam seperti Alwi.

Calon penumpang asal Bawean yang tidak sabar mendapatkan tiket berusaha menggedor-gedor pintu penjualan tiket. Salah satu penumpang, Hamid (37), warga Sidogedung Batu, Kecamatan Sangkapura mendobrak pintu penjualan tiket.

Emosi warga Bawean diredam Muhajir, anggota DPRD Gresik asal Bawean. Muhajir menjelaskan, persoalan tiket kapal sering terjadi diduga ada permainan tiket yang dilakukan di pelabuhan Gresik. Warga Bawean sering tidak bisa segera kembali ke kampung halaman saat cuaca buruk.

Selama ini, rute Gresik-Bawean hanya dilayani KM Dharma Kartika dan Express Bahari 8B. Bila cuaca buruk, KM Express Bahari tidak bisa berlayar karena bila ombak lebih dari 1,5 meter berbahaya bagi kapal dan keselamatan penumpang.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean