Media Bawean, 25 Juli 2010
"Saya sangat berterima kasih dan bersyukur dengan adanya demo, karena adanya nasehat yang tidak perlu dibayar," katanya.
Langkah kedepan setelah adanya demo? "Yach, seperti biasa saja. Waktu masuk kantor ke kantor melayani masyarakat, waktu istirahat yach istirahat," ujarnya.
Bagaimana reaksi pendukung Bapak Kades?, Yach, memback up saya habis-habisan, tetapi tidak akan melawan dengan demo,"terangnya.
"Terusterang saya sangat berterima kasih dengan adanya demo, sebagai nasehat tanpa harus membayar, ini adalah bentuk koreksi untuk melangkah kedepan. Saya tidak membenci dengan mereka, justru bila bertemu dengannya akan diajak bersalaman, berbicara, ngobrol dan akan lebih perhatian,"paparnya.
"Saya tidak anti demo, buktinya kemarin saya layani waktu berdemo, tetapi waktu ngomong tidak mau mendengarkan. Semoga Tuhan mengampuni mereka dan menunjukkan ke jalan yang lurus"ucapnya.
Berarti yang berdemo kemarin tidak lurus?, "Oh tidak, maksudnya kalau mereka membenci saya, semoga tidak membenci,"jawabnya.
Merespon tuntutan warga yang berdemo agar kepala desa mundur, menurut Ilham Syifak adalah hak Bupati yang memberi SK, jadi yang punya hak mencabut SK adalah Bupati.
"Proyek propinsi sudah dilaksanakan dan buktinya ada SPJ, sedangkan proyek longsor sudah akan dilaksanakan, soal pajak memang banyak yang tidak membayar dan ada pertanggungjawabannya. Mengenai proyek pembangunan gedung TK di Labuhan adalah wewenang PNMP, bukan proyek desa,"jelasnya.
Ditanya tentang laporan Forum Suara Masyarakat Bawean (FOSMAB) ke Polres Gresik soal pajak dan proyek propinsi, Ilham Syifak menjawab tidak tahu menahu adanya laporan. "Soal mereka mau melaporkan, itu hak mereka, saya tidak punya hak untuk menghalang-halangi mereka untuk melaporkan," ucapnya.
Apa betul Bapak sudah pindah rumah?, "Saya bukan pindah rumah, tetapi pulang ke rumah sendiri sebab kontraknya sudah habis,"jawab Ilham Syifak, M.Si. sebagai Kepala Desa Tanjungori. (bst)
Posting Komentar