Media Bawean, 30 Agustus 2010
Keberadaan barang-barang kuno di Pulau Bawean sudah mulai langka, seperti dhurung, rumah kuno, guci dan lain-lain, setelah diburu orang-orang pendatang untuk dibeli kemudian dijual kepada kolektor barang-barang kuno.
Lain hanya di desa Paromaan Kecamatan Tambak Pulau Bawean, hasil pantuan Media Bawean hari ini (senin, 30/8) ketika menelusuri perkampungan ternyata dibelakang rumah banyak berserakan guci kuno yang tidak terawat.
Warga desa Paromaan, Hj. Rahmah mengatakan guci kuno sudah tidak berharga, "Silahkan keliling kampung, lihat dibelakang rumah warga hampir dipastikan akan menemukan banyak guci kuno yang tidak terawat," katanya.
"Sekarang zaman sudah maju, guci kuno sudah tidak layak pakai diganti guci modern," ujar Hj. Rohmah.
Kepala Desa Paromaan, Drs. Kafil Kamsidi ditemui Media Bawean di Balai Desa Paromaan, membenarkan bahwa guci kuno di desanya tidak memiliki harga. "Lihatlah dibelakang rumah warga, banyak guci kuno sebagai penampung air hujan," terangnya.
"Bila keberadaan guci kuno dianggap sebagai barang langka dan dilindungi, semestinya pihak terkait menyampaikan pemberitahuan kepada warga agar selalu menjaganya,"jelas Kepala Desa Paromaan. (bst)
Posting Komentar