Media Bawean, 28 Agustus 2010
KH. Mansur Maksum meninggal dunia hari ini (sabtu, 28/8) di Rumah Sakit Darmo Surabaya. Beliau meninggal dunia dengan meninggalkan seorang isteri dan empat orang anak, yaitu Mazlan Mansur, Nana Mansur, Ahmad Izzuddin Mansur, dan Anas Mansur.
Bagaimana kesan tokoh Pulau Bawean, setelah KH. Mansur Maksum meninggal dunia, berikut hasil hasil liputan Media Bawean,
KH. Abd. Aziz Ismail (Ketua Syuriah PCNU Bawean) sebagai keluarga dekat KH. Mansur Maksum menyatakan kehilangan panutan keluarga. "Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Falah Tambilung, sekaligus sebagai Ketua Yayasan Mambaul Falah Tambilung," katanya.
Menurut KH. Abd. Aziz Ismail, jasa semasa hidupnya sangat banyak, khususnya memajukan pendidikan di Pulau Bawean, "Sangatlah sulit mencari figur penggantinya yang memiliki keperdulian besar dalam membangun Pulau Bawean," ujarnya.
Fuad Basuni sebagai putra daerah Pulau Bawean yang menetap di Surabaya, sekarang terpilih sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Timur dihubungi Media Bawean mengatakan sangat berduka cita atas meninggalnya KH. Mansur Maksum.
"Beliau termasuk salah satu putra Pulau Bawean yang kental dengan Bawean_nya, sebagai warga Bawean selalu membanggakan Bawean_nya dimanapun berada, termasuk santri tulen dan memiliki prinsip ke NUan, termasuk bisa bergaul dan menjalin hubungan persaudaraan dengan siapapun, mulai kalangan elit sampai kaum dhuafa sangat banyak yang mengenalnya," paparnya.
"Sebagai warga Bawean di Surabaya merasa kehilangan figur sentral, seorang tokoh yang bisa diajak bicara bersama, serta kehilangan pemberi nasehat," tuturnya dengan nada sedih. (bst)
Posting Komentar