Media Bawean, 7 Agustus 2010
Sore hari ini (sabtu, 7/8), rombongan UPN "Veteran" berangkat menuju rumah Pahlawan Nasional asal Pulau Bawean, yaitu Kopral Anumerta KKO Harun Thohir yang dilahirkan di desa Diponggo kecamatan Tambak Pulau Bawean. Rombongan UPN "Veteran" yaitu Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. (Ketua LPPM UPN "Veteran" Jawa Timur), Laksma TNI (Purn) Drs.H.Sabar Soesanto,MM. (Ketua Badan Pelaksana Harian UPN "Veteran" Jawa Timur), dan lain-lain. Ikut mendampingi Suhaemi, SH. M.Si. (Camat Sangkapura), dan Drs. Zulfa Ihsan (Kades Diponggo).
Sampai dirumah adik kandung Harun Thohir, bernama H. Asiyah (50 Th.) disambut gembira oleh keluarga besar Pahlawan Nasional Kopral Anumerta KKO Harun Thohir. Dari UPN "Veteran", Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. menyampaikan tujuannya yaitu bersilaturrahim dengan keluarga besar Pahlawan Nasional, termasuk menyampaikan bantuan SIMADA IV 2010 UPN "Veteran" di Pulau Bawean.
H. Asiyah mengatakan bahwa semasa hidup ibundanya (ibu Harun Thohir) tercinta selalu diundang ke Istana Negara di Jakarta oleh Presiden Soeharto. "Setelah ibu meninggal dunia pernah saya dipanggil satu kali pada masa Presiden Megawati. Setelahnya tidak pernah dipanggil ataupun mendapat bantuan seperti dahulu," katanya.
Penyerahan bantuan SIMADA IV 2010 UPN "Veteran" Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. dengan disaksikan Suhaemi, SH. M.Si. (Camat Sangkapura), dan Drs. Zulfa Ihsan (Kades Diponggo), beserta tokoh desa Diponggo.
Setelah prosesi penyerahan bantuan, rombongan menjenguk Agung Iskalam suami H. Asiyah yang terbaring sakit di dalam kamar. Terpancar kegembiraan dari wajah mantan Kades Diponggo, dengan menggunakan bahasa Diponggo versi bahasa Jawa menceritakan sejarah lengkap Pahlawan Nasional Kopral Anumerta KKO Harun Thohir, dari sejak kecil sampai dihukum mati di Singapore.
Menurut Agung Iskalam, yang selalu ingat dengan keluarga Harun Thohir di Pulau Bawean adalah dari Marinir TNI. "Marinir TNI rutin selalu berkunjung kesini," terangnya.
Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. mengatakan tujuan silaturrahim dengan keluarga besar Harun Thohir adalah salah satu keperdulian kita kepada para pejuang negara. "Tidak disangka ternyata di Pulau Bawean ada seorang pahlawan yang cukup dikenal dengan berkorban jiwa dan raganya demi negara,"ujarnya.
"Kita memberikan apresiasi walaupun beliau sudah tidak ada, setidaknya kita memberikan perhatian dan semangat kepada keluarganya,"jelasnya.
Kesan Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. setelah berkunjung ke rumah yaitu Pahlawan Nasional Kopral Anumerta KKO Harun Thohir merasa terharu dengan semangat yang tinggi membela negara ternyata berasal dari desa yang letaknya di Pulau Bawean.
Kedatangan rombongan UPN "Veteran" di desa Diponggo sekaligus dimanfaatkan oleh Kepala Desa Diponggo untuk papan nama Jalan Harun Thohir sepanjang jalan lingkar Bawean di desa Diponggo. (bst)
Sampai dirumah adik kandung Harun Thohir, bernama H. Asiyah (50 Th.) disambut gembira oleh keluarga besar Pahlawan Nasional Kopral Anumerta KKO Harun Thohir. Dari UPN "Veteran", Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. menyampaikan tujuannya yaitu bersilaturrahim dengan keluarga besar Pahlawan Nasional, termasuk menyampaikan bantuan SIMADA IV 2010 UPN "Veteran" di Pulau Bawean.
H. Asiyah mengatakan bahwa semasa hidup ibundanya (ibu Harun Thohir) tercinta selalu diundang ke Istana Negara di Jakarta oleh Presiden Soeharto. "Setelah ibu meninggal dunia pernah saya dipanggil satu kali pada masa Presiden Megawati. Setelahnya tidak pernah dipanggil ataupun mendapat bantuan seperti dahulu," katanya.
Penyerahan bantuan SIMADA IV 2010 UPN "Veteran" Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. dengan disaksikan Suhaemi, SH. M.Si. (Camat Sangkapura), dan Drs. Zulfa Ihsan (Kades Diponggo), beserta tokoh desa Diponggo.
Setelah prosesi penyerahan bantuan, rombongan menjenguk Agung Iskalam suami H. Asiyah yang terbaring sakit di dalam kamar. Terpancar kegembiraan dari wajah mantan Kades Diponggo, dengan menggunakan bahasa Diponggo versi bahasa Jawa menceritakan sejarah lengkap Pahlawan Nasional Kopral Anumerta KKO Harun Thohir, dari sejak kecil sampai dihukum mati di Singapore.
Menurut Agung Iskalam, yang selalu ingat dengan keluarga Harun Thohir di Pulau Bawean adalah dari Marinir TNI. "Marinir TNI rutin selalu berkunjung kesini," terangnya.
Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. mengatakan tujuan silaturrahim dengan keluarga besar Harun Thohir adalah salah satu keperdulian kita kepada para pejuang negara. "Tidak disangka ternyata di Pulau Bawean ada seorang pahlawan yang cukup dikenal dengan berkorban jiwa dan raganya demi negara,"ujarnya.
"Kita memberikan apresiasi walaupun beliau sudah tidak ada, setidaknya kita memberikan perhatian dan semangat kepada keluarganya,"jelasnya.
Kesan Prof.Dr.Ir.H.Akhmad Fauzi, MMT. setelah berkunjung ke rumah yaitu Pahlawan Nasional Kopral Anumerta KKO Harun Thohir merasa terharu dengan semangat yang tinggi membela negara ternyata berasal dari desa yang letaknya di Pulau Bawean.
Kedatangan rombongan UPN "Veteran" di desa Diponggo sekaligus dimanfaatkan oleh Kepala Desa Diponggo untuk papan nama Jalan Harun Thohir sepanjang jalan lingkar Bawean di desa Diponggo. (bst)
Posting Komentar