Gembira Datang Ke Bawean
Sedih Saat Meninggalkannya

Suasana arus balik lebaran di dermaga Pulau Bawean sudah terlihat ramai sejak kemarin, umumnya warga Bawean berdomisili atau bekerja diberbagai daerah di Indonesia. Dilihat dari penampilan nampak sebagian warga atau keturunan Pulau Bawean dengan tujuan luar negeri seperti Malaysia, Singapore, Australia dan negara lain. 

Suara isak tangis dari keluarga dan saudara terdengar hampir disetiap tempat, setelah akan melepas kepergiannya untuk meninggalkan Pulau Bawean. Tampak kesibukan penumpang kapal menaikkan barang bawaan berupa makanan khas ataupun hasil kerajinan Pulau Bawean.

Anggota TNI AL asal desa Tambak yang sekarang bertugas di Kalimantan, mengatakan pulang kampung dijadwal setiap tiga tahun sekali, sehubungan mahalnya pembiayaan transportasi yang harus dikeluarkannya.

Dian mahasiswi di Kota Malang, ditanyakan soal kesan berlebaran di Pulau Bawean, menjawab senang dan gembira sebab bisa berkumpul dengan keluarga dan teman. "Sedih disaat meninggalkan Pulau Bawean, menunggu liburan untuk pulang kampung kembali," katanya.

"Keamanan terjamin, lingkungannya masih terlihat alami, serta kenyamanan terciptakan di Pulau Bawean, sangat sulit mencari daerah atau kampung seperti Pulau Bawean," jelasnya.

Abd. Majid sebagai santri salah satu Pondok Pesantren di daratan Pulau Jawa mengatakan sangat berkesan disaat meninggalkan Pulau Bawean. "Inilah yang membuatku tidak kerasan nantinya sampai di pondok, sudah terlanjur lama pulang kampung dan sulit melupakan saudara dan teman," terangnya.

Frekuensi jumlah penumpang jurusan Bawean - Gresik, sejak kemarin tiket sudah terjual habis. Baksin sebagai agen tiket Kapal Express Bahari 8B dan Kapal Dharma Kartika menyatakan tiket sudah habis terjual. "Sehubungan jadwal PP hanya digunakan kapal Express Bahari 8B, sedangkan Kapal Dharma Kartika beroperasi sesuai jadwalnya," katanya.

Ada keanehan setelah Media Bawean konfermasi dengan Kapten Kapal Express Bahari 8B, Yosis Pinansada yaitu jumlah penumpang Gresik - Bawean setelah lebaran tetap ramai diluar dugaan. "Umumnya mereka berasal dari Malaysia ataupun Singapore yang menghindari keramaian arus mudik, sehingga memilih pulang ke Pulau Bawean pasca lebaran," katanya.