Media Bawean, 19 September 2010
Gresik - Anggota DPRD Kabupaten Gresik, Achwan, menilai pengerjaan proyek jalan lingkar Pulau Bawean senilai Rp10 miliar tidak sesuai dengan spesifikasi.
"Sesuai hasil reses kami, saat melihat proyek pavingisasi jalan lingkar Bawean beberapa waktu lalu, tiga dari lima paket proyek dikerjakan asal-asalan, salah satunya sirtu (pasir-batu) yang digunakan untuk menguruk tidak sesuai dengan
spesifikasinya," katanya di Gresik, Minggu
Ketiga proyek itu berlokasi di Desa Lebak hingga Pudakit Barat dan Sungairujing, Kecamatan Sangkapura, serta di Desa Kepuhlegundi Kecamatan Tambak
"Secara teknis pengerjaannya juga amburadul, karena tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan. Banyak pengendara sepeda motor yang melintas terjatuh karena pasir yang digunakan untuk pemasangan paving saat hujan keluar lumpurnya," katanya.
Ia berpendapat, proyek dari APBD 2010 Kabupaten Gresik itu juga tidak akan rampung sesuai dengan jadwal.
"Jika mengikuti jadwal, proyek akan selesai bulan depan. Tapi saya ragu proyek ini akan selesai tepat waktu, khususnya di tiga paket proyek yang menurut saya bermasalah tadi," kata Ketua Komisi B DPRD Gresik itu.
Karena itu, Achwan meminta dinas teknis terkait segera turun untuk memperketat pengawasan proyek yang menghabiskan anggaran puluhan miliar itu.
"Biaya yang dikeluarkan sangat besar, mencapai sepuluh miliar rupiah, tapi kualitas proyeknya amburadul, saya mimta pemerintah lebih ketat mengawasi pengerjaan proyek dengan uang rakyat ini," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gresik, Tugas Husni Syarwanto membantah jika pengerjaan proyek jalan lingkar Bawean itu dikerjakan asal-asalan.
"Semua bahan proyek sudah sesuai spesifikasinyanya, tak ada yang menyimpang," bantahnya.
Tapi, dia memang mengakui jika ada keterlambatan pengerjaan proyek karena terhambat cuaca. "Ketika jalan sudah diuruk pedel tiba-tiba turun hujan lebat, sehingga urugan itu meluber kemana-mana," ungkapnya.
Tetapi ia membenarkan jika jalan lingkar Bawean secara keseluruhan rusak parah. Saat ini pihaknya tengah meningkatkan kondisi jalan secara bertahap, termasuk pavingisasi dengan anggaran Rp10 miliar ini.
Tugas menambahkan, anggaran puluhan miliar tesebut hanya digunakan untuk perbaikan sekitar tujuh kilometer di lima ruas jalan lingkar yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain ruas Lebak-Pudakit Barat sepanjang 1.600 meter, Suwari-Dekatagung (550 meter), Sungairujing-Daun (1.450 meter), Sidogedungbatu-Kepuhlegundi (2.000 meter), dan Sangkapura (895 meter).
"Karena anggaran terbatas, untuk perbaikannya dipilih mana yang menjadi prioritas, atau kerusakannya yang paling parah," paparnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) di Bawean menjelaskan, dari 54 kilometer panjang jalan lingkar Bawean, total ada 12.900 meter yang kondisinya rusak berat, 15.300 rusak sedang, 16.700 meter jalan aspal kondisinya baik, dan 9.100 meter jalan paving kondisinya baik.
Sedangkan, ruas jalan Diponggo-Sangkapura (21 kilometer), rusak berat (7.050 meter), rusak ringan (6.000 meter), dan kondisi baik (7.950 meter).*
Posting Komentar