Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kuliah Perdana STAIHA
PT Resmi Di Pulau Bawean

Kuliah Perdana STAIHA
PT Resmi Di Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Selasa, 12 Oktober 2010

Media Bawean, 12 Oktober 2010

Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri (STAIHA) Bawean, hari selasa (1/10/2010) telah berlangsung kuliah perdananya, dengan menghadirkan Drs. Misbahul Munir, MM. (Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya). Kuliah perdana di Kampus STAIHA Bawean diikuti 53 mahasiswa baru, 14 dosen, ketua dewan penyantun, termasuk semua pejabat struktural dilingkungan STAIHA Bawean.

Misbahul Munir menyampaikan banyak hal tentang eksistensi perguruan tinggi dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM menjadi unsur strategi untuk mengukur kemajuan bangsa. Dalam bagian lain, beliau mengatakan bahwa guru di Indonesia memiliki empat kelemahan, yaitu lemah bidang penguasaan informasi teknologi, lemah bidang metodologi, lemah bidang bahasa, dan lemah bidang karya tulis ilmiah. Misbah mengharap kepada para mahasiswa untuk gemar membaca.

"Setelah terbitnya surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. : Dj.I/347/2010, tanggal 10 Juni 2010, maka STAIHA Bawean merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang sah di Pulau Bawean, setelah Universitas Terbuka (UT). Jika ada perguruan tinggi yang membuka perkuliahan kelas jauh selain UT, maka menurut peraturan yang berlaku hal itu dilarang," kata Misbahul Munir mantan Sekretaris Koopertis IV yang membawahi Jawa Timur dan Nusa Tenggara.

Menurut bahasa pesantrennya kata Misbah, sambil melirik KH. Bajuri Yusuf yang duduk disampingnya, "hukumnya haram. Artinya, ijazahnya tidak akan diakui,"ujarnya dengan nada tegas.

Baharuddin, SH. MM. sebagai Ketua STAIHA Bawean dalam sambutannya, mengatakan bahwa semua civitas akademika harus serius sesuai bidangnya masing-masing. "Para dosen ditantang dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar untuk selalu inovatif dalam menciptakan perkuliahan yang kondusif. Kepada para mahasiswa dituntut untuk banyak membaca, banyak bertanya dan harus mampu menjawab pertanyaan. Banyak mendengar dan memperhatikan pasangan bicaranya," jelasnya.

Dalam sambutannya Baharuddin juga mengatakan, "Sukses mahasiswa atau tidaknya hanya bergantung kepada kepiawaian menjawab soal ujian sehingga mednapat nilai bagus (hard skill), tetapi yang lebih penting adalah kepiawaian mahasiswa melakukan interaksi dengan sesama manusia (soft skill),"paparnya.

STAIHA Bawean terdapat dia program studi, yaitu Manajemen Kependidikan Islam, dan Program Studi Ekonomi Syari'ah/Muamalah.

Lebih lanjut Ketua STAIHA menerangkan, terdapat 12 macam ekonomi syari'ah, yaitu bank syari'ah, lembaga keuangan menengah syari'ah, asuransi syariah, reasusansi syari'ah, reksadana syari'ah, obligasi syari'ah, surat berharga keuangan syari'ah, pegadaian syari'ah, pembiayaan syari'ah, sekuritas syari'ah, bisnis syari'ah dan pensiunan lembaga keuangan syari'ah. "Need terhadap lulusan STAIHA Bawean masih terbuka lebar, apalagi sarjana program studi muamalah dapat menjadi hakim atau jabatan lainnya di peradilan agama," terang Baharuddin dengan tersenyum. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean