Media Bawean, 23 Novemeber 2010
Peneliti asal Singapore bernama Shofi Nurul Anwar (46 Th.) sebagai mahasiswa S3 UI jurusan Fisika menyimpulkan hasil penelitiannya adalah Bawean Pulau Mati.
Penelitian dilakukan selama 20 jam di Pulau Bawean, Shofi Nurul Anwar menggunakan metode fisika yaitu kuantum fisika meneliti dipinggir laut dan daerah pedalaman Pulau Bawean. Setelah meneliti pinggir laut, dilanjutkan ke daerah pedalaman ternyata hasilnya sama yaitu Bawean adalah Pulau Mati dibuktikan daya tarik magnet bumi tidak ada. Potensi alam di Pulau Bawean memiliki prospek sangat bagus, tetapi tidak dikelolah oleh warganya disebabkan tidak memiliki daya tarik magnet bumi.
"Sementara warga Pulau Bawean kehidupannya sangat santai, serta mengandalkan kiriman dari luar daripada bekerja memanfaatkan lahan kosong untuk pertanian,"paparnya.
Menurut Shofi, di Pulau Bawean banyak mengandung mutiara yang tersimpan didalamnya, tergantung kemauan warga untuk mengelolah hasil bumi yang berlimpah di Bawean.
"Melihat lahan kosong, bukan persoalan tidak memiliki potensi pertanian, tetapi warga setempat sepertinya malas ingina mengelolah hasil bumi disebabkan daya tarik magnetnya tidak ada, sehinga disimpulkan Pulau Mati,"terangnya.
Solusi menghidupkan Pulau Bawean? "Yach, manfaatkan lahan kosong serta potensi di Pulau Bawean. Selama lahan kosong serta potensi alam tidak dikelolah dengan baik, maka Pulau Bawean tetap mati selamanya,"jawabnya.
Kesan Shofi setelah berkunjung semalam di Pulau Bawean, yaitu infrastruktur jalan lingar sangat jelek, butuh keseriusan pemerintah untuk membangunnya. "Pulau Bawean identik Pulau Putri, setelah berjalan keliling pulau ternyata perempuan lebih banyak dibanding kaum lelakinya,"tuturnya dengan nada serius. (bst)
Posting Komentar