Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bupati Hadiri Acara KTB
Disorot Soal Tiket Kapal

Bupati Hadiri Acara KTB
Disorot Soal Tiket Kapal

Posted by Media Bawean on Kamis, 25 November 2010

Media Bawean, 25 November 2010


Kerukunan Toghellen Bawean (KTB) tadi malam (24/11) mengadakan silaturrahim bersama Bupati Gresik (Sambari Halim Radianto) dan Wakil Bupati Gresik (Moch. Qosim) beserta rombongan yang lain, bertempat di Gedung SMP Umma Sangkapura.

Cuk Sugrito sebagai Ketua Umum Kerukunan Toghellen Bawean (KTB) mengenalkan secara lengkap dan detail sejarah berdirinya komunitas Bawean sedunia, diawali dari molod international. Dijelaskan program serta tujuan didirikannya KTB.

Sambari Halim dan Moch. Qosim dalam sambutannya menyatakan bahwa potensi Pulau Bawean sangat luar biasa. Bupati mengakui bila dikelola secara baik, Pulau Bawean sebagai ikon wisata di Jawa Timur bakal kenyataan. "Sementara ini kendala bidang transportasi dan infrastruktur pendukung wisata di Pulau Bawean sangatlah minim, sehingga mereka diluar merasa enggan untuk berkunjung,"katanya.

"Melalui kebersamaan mari kita gali potensi di Pulau Bawean, mulai dari batu onyx yang selama ini dimanfaatkan oleh Kabupaten lain, mari kita kelolah secara langsung sehingga memiliki nilai jual memajukan Bawean,"ujar Sambari Halim.

Moch. Qosim menyambut baik berdirinya KTB, semoga kedepan bisa diharapkan sebagai lembaga solid untuk memajukan Pulau Bawean.

Dalam sesi tanya jawab, Rizal Sulaeman menerangkan secara detail tujuan dan program KTB. Sementara Ir. Syariful Mizan sebagai Ketua Gabungan Pedagang Bawean (GPB) mengharap kepada Bupati Kabupaten Gresik untuk memberlakukan transportasi pengangkutan laut berasuransi. "Sudah kerap terjadi kecelakaan angkutan barang milik pedangan Bawean setelah tenggelam, tidak ada ganti rug. Harapan besar, kami mohon Bapak mengusahakan jasa angkutan barang berasuransi,"terangnya.

Hazin Suyuthi mempersoakan masalah tiket di Gresik. "Benar harga tiket sudah diturunkan sesuai program 100 hari kerja Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Tetapi persoalannya, banyak warga Bawean di Malaysia dan Singapore untuk pulang ke Bawean merasa ketakutan dengan tidak adanya tiket. Bila ada tiket, itupun harganya sangat mahal sebab melalui orang lain,"katanya.

"BIla persoalan melonjaknya penumpang, solusinya harus ditambah frekuensi pelayaran agar bisa terpenuhi," tutur Hazin.

Sambari Halim Radianto langsung menunjuk kepadai Kepala Dinas Perhubungan Gresik Agus Mulyono, "ini tugas anda untuk menyelesaikan persoalan tiket,"paparnya.

"Soal penjualan tiket, seharusnya dijual di terminal pelabuhan saja. Minimal dua jam sebelum kapal diberangkatkan. Jika kurang loket, yach ditambah loket untuk melayani pembeli tiket. Bila dibuka terlalu lama, akan membuka peluang kepada calo untuk beraksi,"jelas Bupati Gresik menjawab soal tiket," jelasnya Bupati

Merespon soal kapal berasuransi, "Ini tugas Dishub untuk mengaturnya, bagaimana nantinya angkutan barang bisa diasuransikan" terangnya.(bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean