Media Bawean, 6 Desember 2010
Pendekar Bawean berkumpul menggalang kekuatan bersama bukan menghadapi musuh, tetapi berkeinginan membesarkan pencak sebagai kebudayaan asli dari Pulau Bawean.
Mereka menyadari budaya pencak Bawean akhir-akhir ini mengalami penurunan drastis disebabkan tidak adanya persatuan pendekar dalam menggelar acara bersama. Melalui forum diadakan oleh Kerukunan Toghellen Bawean (KTB), para pendekar berkumpul bersama di Pendopo Kecamatan Sangkapura, (minggu, 5/11).
Cuk Sugrito sebagai Ketua Kerukunan Toghellen Bawean (KTB) menyatakan siap untuk mempersatukan seluruh pendekar di Pulau Bawean untuk melestarikan budaya pencak sebagai kesenian asli Bawean.
"Sesuai hasil kesepakatan rapat, KTB akan menggali sejarah pencak Bawean untuk dibukukan sebagai pedoman kelestarian pencak Bawean kepada generasi selanjutnya. Termasuk mempertandingkan seluruh pencak yang ada di Bawean, nantinya bisa bedakan pencak asli ataupun bukan,"katanya.
"Sebelumnya pagelaran pencak berjalan sendiri-sendiri tanpa ada persatuan, sehingga kesannya seperti tidak ada kekompakan. Melalui forum pendekar Bawean menyatakan kompak untuk menggelar kesenian pencak bersama,"ujarnya.
Lebih lanjut Cuk Sugrito, menyatakan bahwa pagelaran pencak asli Bawean akan digelar dalam acara molod international sekitar 3 bulan akan datang di Pulau Bawean. (bst)
1 comments:
tradisi nenek moyang ini perlu dilestarikan,orang bawean jaman dulu tidak hanya dikenal karena permainan sihirnya namun juga karena ketangkasan dalam permainan silat. jika kita belajar pencak mulai dari madura sampai banten, pencak (pokolan) bawean memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan aliran silat lain misalnya cimande, minangkabau atau sahbandar dll. pencak (pokolan) bawean memiliki style yang lugas dan tegas tanpa banyak kembangan dan tidak terlalu banyak menghafal jurus dan sifatnya sangat sederhana. banyak perguruan silat yang terkenal sekarang mengadopsi aliran silat bawean misalnya : Perisai Diri yang berpusat di surabaya ada aliran bawean dalam salah satu jurusnya, KPS Nusantara yang berpusat di Jakarta memasukkan teknik2 bawean ke dalam kurikulum perguruan bahkan salah satu dewan pendekarnya o'ong maryono pertamakali belajar silat aliran bawean dari kakeknya, Tapak Suci yang berpusat di Yogyakarta walaupun aliran perguruannya banyak dipengaruhi banjaran namun sang guru besar M.Wahib pernah ke Bawean belajar silat dan menyebarkan dakwah islam di pulau bawean, saya sendiri mengenal silat pertama kali belajar di bawean untuk menguatkan badan saya karena badan saya lemah dan sering sakit.
pencak dan pokolan bawean semoga tetap lestari.
salam,
Ahmad Nurcholish
Posting Komentar