Media Bawean, 22 Januari 2011
Pulau Bawean termasuk kategori daerah rawan HIV/Aids, sehubungan mobilitas warganya dengan daerah luar sangat tinggi.
"Pasien yang kemarin dirujuk ke RS. Ibnu Sina, telah diperiksa medis tetapi hasilnya belum diberitahukan kepada keluarga, hanya kemarin pihak medis memanggil isterinya yang hasilnya masih dirahasiakan," kata saudara pasien.
"Dengan kejadian seperti ini, seharusnya dijadikan pelajaran bagi warga Bawean khususnya bagi mereka yang seringkali melakukan hal-hal bisa menyebabkan terjangkit penyakit aids agar segera berhenti dan bertaubat,"ujar saudara pasien yang aktif sebagai aktivis HIV/Aids dihubungi Media Bawean via ponselnya, (22/1/2011).
Dokter Tyas (pernah bertugas di Bakis Aisyiyah Sangkapura) mengatakan, "Berita ini memang selayaknya memasyarakat, karena dengan demikian akan membuat masyarakat terpancing ingin tahu apa itu HIV/Aids dan bahayanya serta pencegahannya,"jelasnya.
Ali Asyhar (Ketua Lakpesdam NU Cabang Bawean) menyatakan jangan negatif thinking dulu, "Aids penyekit menular yang tidak hanya melalui sek bebas saja. Perlu dikonfermasi dan ditelusuri riwayat hidupnya,"pungkasnya.
Sebagai masyarakat Bawean, menurut Ali Asyhar, kita perlu prihatin bila diakibatkan sek bebas atau narkoba.
'Perlu penyuluhan penyebab, penularan, dan bahaya aids. Terpenting bagaimana kehidupan pasien tersebut tidak dikucilkan di masyarakat dan perlu pendamping untuk membimbing, memotivasi hidup sehat dan agamis,"terangnya. (bst)
Posting Komentar