Media Bawean, 16 Januari 2011
Kondisi angin kencang yang menyelimuti Pulau Bawean selama 9 hari, sejak tidak beroperasinya kapal Gresik - Bawean telah mengancam krisis sembako. Harga sebagian sembako sudah mulai meroket, itupun sudah habis tidak ada dipasaran, seperti sayur mayur, cabe, bawang merah, bawang putih dan lain-lain.
Kuntiah sebagai pemilik warung di dekat Alun-Alun Kota Sangkapura, ditemui Media Bawean (minggu, 16/1/2011) mengatakan kondisi barang sudah mulai tidak ada dipasaran, sehingga warung yang dibukanya akan ditutup sementara menunggu kondisi stabil kembali.
"Sudah 18 tahun buka warung di Pulau Bawean, baru sekarang merasakan kesulitan mencari bahan-bahan masak seperti sayur mayur dan rempah-rempah,"katanya.
"Bila tetap buka, lalu ikan ataupun daging mau dimasak pakai rempah darimana, kalau di pasar sudah tidak ada yang menjualnya,"ujar ibu pemilik warung asal Lamongan.
Selain krisis sembako mengancam Pulau Bawean, elpiji ukuran 12 Kg dan 3 Kg sudah tidak ada yang menjualnya. Abd. Adim mengaku sudah mencari elpiji dari Tambak sampai Sangkapura, ternyata sudah tidak ada yang menjualnya.
Ir. Syariful Mizan sebagai Ketua Gabungan Pengusaha Bawean (GPB) dihubungi Media Bawean, membenarkan kondisi sembako sudah menipis dipasaran sehingga butuh solusi agar tidak terjadi krisis sembako.
"Delematis dengan kondisi cuaca angin kencang, sehingga gelombang tinggi memutuskan jalur transportasi Gresik - Bawean, harapan besar kepada pemerintah untuk mencari alternatif dengan mendatangkan seperti milik TNI Angakatan Laut,"paparnya.
Sementara H. Abdul Halik sebagai pemilik toko bangunan di Pasar Tambak, mengatakan kondisi sembako di Tambak mulai labil dan naik. "Sayur mayur sudah tidak ada yang menjualnya, termasuk sembako lainnya,"jelasnya.
"Bahan bangunan seperti semen sudah tidak ada, tetapi bangunan bisa ditunda. Tapi sembako adalah kebutuhan mutlak bagi warga Bawean yang seharusnya menjadi prioritas mendatangkan kapak bantuan,"terangnya.
Ketua Pemuda Bawean Gresik, Raden Zakariyah dihubungi Media Bawean via ponselnya mengatakan kondisi penumpang asal Bawean di Gresik sudah banyak, sebagian tidak mendapatkan penginapan sehubungan sudah penuh. "Termasuk kebutuhan sehari-harinya, seperti makan butuh bantuan kita bersama,"tuturnya. (bst)
Posting Komentar