Media Bawean, 11 Februari 2011
Di Pulau Bawean yang dikenal 100% penduduknya muslim, ternyata ada sebanyak 6 orang sebagai pengikut ahmadiyah.
Hazin Suyuthi sebagai aktivis Bawean yang dikenal vokal dalam mengkritik persoalan-persoalan ditemui Media Bawean di rumahnya (11/2/2011) merasa keberatan bila dianggap sebagai anggota ahmadiyah, tetapi dirinya mengakui bahwa ajaran ahmadiyah sangat baik dan benar.
Menurut Hazin ada sebanyak 6 orang asal Pulau Bawean yang masuk ahmadiyah, mayoritas adalah kelompak muda intelektual, diantaranya aktivis, mahasiswa, ustadh dan orang biasa-biasa.
Hazin mengakui pernah mengikuti pertemuan ahmadiyah dibeberapa kota di Indonesia, termasuk pertemuan internasional di Singapore, Malaysia dan Vietnam.
"Sebenarnya tidak ada perbedaan antara ahmadiyah dengan ajaran Islam yang lain, soal syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. Hanya persoalannya ahmadiyah punya keyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai imam mahdi yang diutus ke bumi sebagai nabi,"katanya.
"Sangat disayangkan peristiwa kerusahan yang korbannya adalah orang-orang ahmadiyah, mari kita menyelesaikan persoalan dengan duduk bersama bukan dengan cara kekerasan atau anarkis. Dan ahmadiyah siap melakukan dialog dengan siapa saja, asal dengan cara baik bukan kekerasan,"terangnya.
SKB 3 Menteri melarang ahmadiyah? "Dilarang menyebarkan atau mengajak orang lain, bagi mereka yang masuk ahmadiyah tidak ada larangan melaksanakan ibadah,"jawabnya.
Diakui, menurut Hazin memang sulit untuk mengembangkan ahmadiyah di Pulau Bawean, sama seperti di daerah lainnya. "Bagi mereka yang punya pemikiran intelektual bersedia di bai'at masuk ahmadiyah,"paparnya. (bst)
Posting Komentar