Media Bawean, 4 Maret 2011
Isu maling di Pulau Bawean kian menggema dimana-mana, keresahan serta ketakutan selalu menghantui seluruh warganya. Suasana nyaman, aman, dan tentram dikenal banyak orang, berubah menjadi tegang dan mencekap setiap malam. Disetiap penjuru kampung, terlihat banyak warga berdiri siap dengan senjata ditangan. Sampai kapan maling akan tertangkap?
Tadi malam (kamis, 3/3/2011), sebelum kejadian di rumah Edy Faiz (Warga desa Gunungteguh), maling sempat diramaikan berkeliaran di dusun Sukela, desa Patarselamat, Sangkapura. Menjelang maghrib, seorang perempuan sedang mengupas buah kelapa dibelakang rumahnya, tiba-tiba ada yang melempar batu dengan keras ke arahnya. Beruntung batu yang dilempar tidak tepat sasaran, spontanitas wanita tersebut berteriak kepada warga lainnya, sehingga suasana kampung menjadi ramai.
Sebelumnya, warga melihat ada tiga orang memasuki kampung Sukela dengan ciri-ciri salah satu orang tidak dikenal berbadan tinggi besar dengan memakai baju hitam dan celana pendek.
Abdus Salam sebagai Kepala Desa Patarselamat mengatakan kondisi mencekam baru sekarang, setelah ada kejadian pelemparan batu oleh orang tidak dikenal. "Penjagaan tetap disiagakan lebih ketat, sebelumnya sudah melakukan ronda setiap malam sudah hampir satu bulan,"katanya.
Adakah solusi dari pihak keamanan sehingga keresahan warga di Pulau Bawean segera berakhir? (bst)
Posting Komentar