Media Bawean, 15 April 2011
Sumiyati (15 th.), siswa kelas 8 MTs. Hasan Jufri, sesuai hasil keputusan rapat Komunitas Anak Gresik (KAG) di MTs. Darussalam (selasa, 5/4/2011) ditetapkan sebagai Ketua Komunitas Anak Sangkapura.
Siapakah Sumiyati? Sumiyati dilahirkan di Pulau Bawean, tahun 1996, sebagai putri pertama pasangan Saniman (35 Th.) sebagai ayah dan Marhati (27 Th.) sebagai ibu, keduanya berasal dari Jember. Profesi sehari-hari kedua orang tuanya adalah pembuat batu bata merah di kawasan desa Lebak, Sangkapura.
Sumiyati menyatakan, anak pembuat batu bata harus bangkit dan sukses meraih prestasi belajar ataupun cita-citanya. "Saya dilahirkan untuk membahagiakan kedua orang tua, termasuk membantu adik-adikku sehingga sukses,"katanya.
Ditemui Media Bawean bersama Gus Ali Asyhar, (jum'at, 15/4/2011), Sumiyati didampingi kedua orang tuanya menceritakan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga sekarang. Sejak masuk sekolah dasar kelas 1 sampai sekarang kelas 8 MTs. (SMP), berlangganan sebagai juara I di sekolah, tidak pernah turun tetap dipertahankannya.
Ditanyakan resep ampuhnya sehingga berhasil mengukir prestasi belajar, Sumiyati mempunyai kebiasaan belajar diwaktu malam dini hari, bangun malam terus shalat tahajjud, dilanjutkan belajar sampai pagi hari.
Aktivitas kesehariannya, setelah datang sekolah selalu rutin membantu kedua orang tuanya membuat batu bata merah. Waktu malam setelah maghrib sampai isya mengaji Al Qur'an, pulang mengaji terus membimbing adiknya belajar di rumah.
Tidak menonton sinetron di televisi? "Oh, tidak pernah, tidak punya tv yang mau ditonton, tidak suka menontonnya,"jawabnya dengan polos.
Sumiyati memiliki cita-cita sebagai dokter, tetapi menurutnya mampukah masuk sekolah kedokteran dengan biaya masuk dan pembayaran kuliahnya sangat mahal, sedangkan profesi kedua orang tuanya sebagai pembuat batu bata merah.
"Kuturunkan saja cita-citaku sebagai guru bahasa inggris yang profesional mengajar di sekolah,"ujarnya.
Cita-cita sebagai guru bahasa inggris bukanlah khayalan, dibuktikan kepandaian Sumiyati mengikuti debat bahasa Inggris di Probolinggo, meskipun sempat kecewa berat kepada panitia penyelenggara dari PW. IPPNU Jawa Timur. "Gimana tidak kecewa, sesuai petunjuk tekhnisnya dalam debat bahasa inggris bertemakan aswaja, ternyata waktu lomba dirubah tema facebook. Padahal, saya sendiri tidak punya facebook, sehingga bingung ketika berdebat dengan pelajar yang lainnya,"jelasnya.
Sebagai Ketua Komunitas Anak Sangkapura, Sumiyati mengajak kepada anak-anak di Pulau Bawean untuk bangkit meraih prestasi dengan belajar terus belajar, pasti pintar.
Menurut Sumiyati, kegagalan anak dalam belajar di Pulau Bawean, disebabkan kurang perhatian khusus dari kedua orang tuanya, apalagi kebiasaan orang Bawean suka merantau ke luar negeri.
"Ketika diasuh oleh ibu atau neneknya ataupun orang lain, sepertinya tidak ada perhatian khusus sebagai kontrol dari ayahnya, sehingga bebas melakukan apa saja semau gue,"pungkasnya.
"Kunci kesuksesan belajar tergantung kemauan pada diri sendiri, bukanlah keterpaksaan ataupun tuntutan. Di dalam Al Qur'an, Allah SWT. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mengubah nasibnya lebih dulu” (QS Ar-Ra'd : 11)”,terangnya.
"Ketika diasuh oleh ibu atau neneknya ataupun orang lain, sepertinya tidak ada perhatian khusus sebagai kontrol dari ayahnya, sehingga bebas melakukan apa saja semau gue,"pungkasnya.
"Kunci kesuksesan belajar tergantung kemauan pada diri sendiri, bukanlah keterpaksaan ataupun tuntutan. Di dalam Al Qur'an, Allah SWT. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu mengubah nasibnya lebih dulu” (QS Ar-Ra'd : 11)”,terangnya.
Sumiyati sebagai Ketua Komunitas Anak Sangkapura mempertegas aktivitasnya akan menampung aspirasi anak, termasuk memback up bila terjadi kekerasan yang dilakukan oleh orang tua ataupun pihak lainnya terhadap anak.
Saniman sebagai ayah, ditanyakan apa pernah marah kepada Sumiyati? "Oh, tidak pernah marah, sebab tidak ada yang mau dibuat marah. Perilaku Sumiyati sudah sesuai semuanya, saya bangga dan gembira punya anak berprestasi dan membanggakan kedua orang tua,"ungkapnya. (bst)
Posting Komentar