Media Bawean, 27 April 2011
Ustadz Masyhud sebagai Pengasuh TPQ Qur'ani Taman Giri di Bangkalan, Sawahmulya, Sangkapura, ditemui Media Bawean (rabu, 27/4/2011) menyatakan kendala pengembangan pendidikan agama disebabkan pendidikan umum lebih dinomor satukan.
Termasuk ketidakseimbangan dalam proses belajar mengajar antara ilmu umum dengan ilmu agama. Sepertinya ilmu umum lebih difokuskan, dibanding belajar ilmu agama.
Waktu belajar sepertinya didominasi pelajaran umum daripada pelajaran agama, mulai sejak pagi sampai siang belajar di sekolah, kemudian pulang sekolah dilanjutkan belajar kelompok atau bersama, lalu malam hari setelah maghrib diadakan belajar les di sekolah. Lalu kapan waktunya belajar ilmu agama untuk mengaji?
Menurut Ustadz Masyhud, perlu adanya peraturan daerah (perda) atau perdes yang mengatur agar waktu setelah shalat maghrib digunakan untuk belajar ilmu agama, yaitu mengaji.
"Nilai dan orientasi sekarang sudah terbalik dibanding masa lalu, mengejar prestasi ilmu umum setinggi-tingginya dengan tujuan mendapatkan kerja bagus, dan cenderung melupakan belajar ilmu agama sebagai bekal ibadah kepada Sang Khaliq,"katanya.
"Ilmu agama yang semestinya bisa membentuk karakter seseorang sudah dilupakan dan tidak mau mempelajarinya, sehingga hanya pandai di otak tetapi hatinya tidak punya nurani jiwa yang hidup,"paparnya.
"Kenapa moral generasi muda bisa rusak, sebenarnya persoalannya hanya nurani yang tidak hidup disebabkan minimnya ilmu agama yang dipelajarinya,"ujarnya. (bst)
Posting Komentar