Media Bawean, 28 Agustus 2011
Pengrajin tikar asal Pulau Bawean terancam punah,sehubungan kurangnya minat generasi penerusnya untuk belajar atau menekuni profesi sebagai pengayam tikar.
Hari kedua (minggu, 28/8/2011) Laura Macpherson berkunjung ke pusat pengrajian anyaman tikar di desa Gunungteguh, Sangkapura, Pulau Bawean.
Ibu Hena sebagai tokoh sesepuh pengrajin anyaman tikar, menjelaskan secara rinci mulai pertama kali pembuatan sampai proses jadi anyaman tikar, serta menjelaskan motif-motifnya yang beranakeragam corak tikar Bawean.
Menurut Ibu Hena, berprofesi sebagai pengrajian anyaman tikar Bawean sebatas pekerjaan sampingan di rumah, sehingga pembuatannya butuh waktu lama dari proses awal sampai selesai.
"Lesunya anyaman tikar di Pulau Bawean, sehubungan hasilnya tidak bisa disalurkan atau kurang minat pembeli,"katanya.
"Kemungkinan besar, para profesi pengrajin anyaman tikar Bawean akan berkurang dan terancam punah sehubungan kurang minatnya generasi penerus untuk belajar atau melanjutkan warisan nenek moyangnya,"jelas Ibu Hena.
Hasbullah sebagai Kepala Desa Gunungteguh, membenarkan adanya kesulitan pemasaran serta kurang minatnya generasi penerus untuk belajar dan melanjutkan sebagai profesi penganyam tikar Bawean yang terbuat dari tanaman daun pandan.
Untuk melengkapi wawancara yang dilakukan Laura Macpherson, secara langsung pembuatan anyaman tikar didemonstrasikan oleh Sumiyati alis Sum, mulai tatacara pengambilan daun sampai mengeringkannya, serta menganyam sehingga terbuat tikar Bawean. (bst)
2 comments
saya pikir selama ada pemberdayaan(baik sdm maupun medianya) akan kerajinan ini, insyaallah anyaman khas pulau bawean ini akan tetap eksis baik di dalam maupun luar negeri. pertanayaanya sekarang adalah mau tidak tetap mengorbitkan salah satu kekhasan kerajinan pulau bawean ini?
mari galang semangat untuk tetap bahu membahu mempertahankan kerajinan yang ada ini.
kebanyakan antre daftar PNS. pemalas, tidak kreatif dan selalu mengemis anggaran negara. Atau berlomba jadi enggota dewan yg kerjanya korupsi dan main perempuan.
Posting Komentar