Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Lingkungan Bawean Rusak,
Tanggungjawab Siapa?

Lingkungan Bawean Rusak,
Tanggungjawab Siapa?

Posted by Media Bawean on Selasa, 27 September 2011

Media Bawean, 27 September 2011


Kesadaran warga Pulau Bawean dalam menjaga lingkungan alam sekitarnya, banyak mendapat sorotan dari banyak orang yang pernah mengunjunginya. Salah satunya M. Riza Fahlevi (Wakil Pimpinan Redaksi Batam Pos) asal Pulau Bawean yang disampaikan kepada Media Bawean;

Menurur Riza, hutan di Pulau Bawean sudah banyak ditebang, bagaimana mau proses uap air?. Dampaknya sudah dirasakan secara langsung sekarang ini, yaitu susah untuk hujan, sedangkan di daerah lainnya di Indonesia sudah mulai musim hujan. Apalagi Pulau Bawean letaknya di tengah lautan, jadi sangat mengerikan bila tidak didukung hutan hijau. 

"Hutan sudah banyak ditebangi, dampaknya air menjadi sangat langka disebabkan daerah resapan air, kian sempit dan hilang,"katanya.

"Tanah kerontang, dan gundul, akibatnya sering terjadi banjir (Be-e Ghunong)"ujarnya.

Persoalan lingkungan di Pulau Bawean, menurut Riza, "Potret Pulau Bawean, seperti kita seringkali lihat banyak sampah plastik menumpuk, tidak terolah dengan baik. Sementara sungai jadi tempat sampah, hal ini meracuni tanah ratusan tahun,"terangnya.

"Harus ada yang memikirkan lingkungannya, belum lagi abrasi pantai di Pulau Bawean. Kita lihat juga tata rumah penuduk kian rapat,"paparnya.

"Tiga tahun lalu saya sudah bilang, BAWEAN PERLU TPA (Tempat Pembuangan/pengelolaan Sampah). Kalau tidak diperhatikan, siap-siap saja 5 tahun nantinya akan mengalami kekeringan,"jelasnya.

"Ingat, 1 orang ilmuan muda lebih berharga dari 20 politisi tua. Saatnya Media Bawean fokus liputan dan berita serta tulisan berseri memuat tiap hari tentang lingkungan di Pulau Bawean,"sarannya. (bst)

SHARE :

3 comments

Anonim 28 September 2011 pukul 02.43

udah tahu kayak begini, masih ada juga yang bilang bawean pulau wisata, wisata hutan gundul kali???????????

Anonim 28 September 2011 pukul 05.12

Untuk media bawean jgn berita koleganya saja..harus berani mengungkap sesuatu,jgn klu ada tips /sangu ,berita d hilangkan

Anonim 29 September 2011 pukul 09.52

Sebenarnya saya berharap banyak kepada media Bawean sebagai kontrol atau sikap kritis atas kebijakan pembangunan di Pulau Bawean, tapi nyatanya sudah rusak semua. kebiasaan orang Bawean kalau sudah rusak baru teriak, sebenarnya sebelum rusak tolong dong teriak biar pemegang kekuasaan itu tahu sebelumnya dan dapat dicegah

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean