Pemain Sinetron
Berkunjung Ke Kantor MB

Vika Farah Medya menceritakan perjalanan lengkapnya mulai dari Pulau Bawean hingga berhasil sukses di Jakarta. Vika setelah tamat MTs. Hasan Jufri, mengaku sempat 1 tahun sebagai siswa SMAN I Sangkapura. Sempat bersuara lemah, saat mengingat pelecehan teman-temannya ketika berencana ikut modelling majalah Aneka Yess.

"Dengan kebulatan tekad dan kemauan keras untuk sukses, serta menjadikan pelecehan sebagai senjata untuk sukses ternyata buahnya sudah dapat dipetik sekarang ini,"katanya.

"Walaupun anak penjual bakso dan berasal dari Pulau Bawean, dengan kekuatan keras tidak menggoyahkan keinginannya sebagai pemeran sinetron, walaupun hanya bisa dihitung jari sebagai pemeran utama,"paparnya.

Menurut Vika, pernah kontak via telepon dengan Camelia Malik saat pertama akan berangkat ke Jakarta. Melalui saran dan nasehat yang diberikan, walaupun sampai sekarang belum pernah bertemu ternyata motivasinya sangat bagus.

Lain halnya, ketika berjumpa secara langsung dengan Raja Dangdut H. Rhoma Irama di rumahnya, ternyata kurang begitu memuaskan hasilnya.

"Untuk sukses, ternyata tidak mudah atau segampang membalikkan telapak tangan. Pernah membuat lamaran sampai 10 kali, tenyata akhirnya diterima bergabung dalam Production House (Rumah Produksi) terkenal di Jakarta,"terangnya.

Saat ini, Vika sedang merancang mendirikan rumah makan di Batam. "Rencananya kedepan akan membuka sekolah modelling, yang nantinya bisa digratiskan bagi anak muda asal Pulau Bawean yang memiliki bakat,"ujarnya.

"Tak menutup kemungkinan nantinya akan menetap di Pulau Bawean, bila sudah bersuami. Sebab berakting terkadang terbatas oleh usia, tetapi harapannya langgeng terus sampai tua,"pungkasnya. (bst)