Media Bawean, 21 September 2011
Kunjungan dinas petugas Dirjen Perhubungan Udara dari Jakarta dan Dinas Perhubungan Udara Propinsi Jawa Timur di lapangan terbang Pulau Bawean, sekitar satu bulan yang lalu (hari rabu, 21/9/2011) dalam rangka meninjau pembangunan yang sedang berlangsung.
Hadi Yulianto dari Dinas Perhubungan Udara Propinsi Jawa Timur mengatakan masih butuh proses untuk proyek lapangan terbang untuk bisa terselesaikan, diantaranya pembebasan lahan oleh Pemkab Gresik. Setelah selesai pembebasan lahan, nantinya akan di proses agar mendapatkan alokasi dana pembangunan dari pemerintah pusat.
"Sementara untuk menjaga atau merawat pembangunan yang ada, sudah diusahakan akan adanya dana perawatan agar tetap terjaga dengan baik,"katanya.
"Yang jelas pembangunan tetap berlanjut sampai selesai, kendalanya hanya pembebasan lahan saja. Tetapi sekarang pembebasan sudah dilakukan, jadi menunggu proses untuk dilanjutkan pembangunannya,"paparnya.
Kapan bisa beroperasi? "Soal beroperasi tidak bisa menjawab kapan, sebab pembangunannya sampai sekarang belum selesai,"jawabnya.
Ditanya persentase pembangunan, Hadi Yulianto tidak bisa mempresentasekan, yang jelas sudah terlaksana pembangunan dengan baik.
Rencananya menurut Hadi, penerbangan Bawan - Juanda akan dilalui pesawat jenis fokker yang muatannya sebanyak 50 penumpang, seperti jurusan Banyuwangi.
"Kalau pesawat jenis boing tidak mungkin, sebab ukuran lapangan hanya standar untuk jenis fokker saja,"terangnya.
Perlu diketahui, pembebasan lapter Bawean seluas 3,2 hektar sudah tuntas dan ganti rugi sudah dibayar kepada pemilik lahan, tetapi pembebasan lahan seluas 6,3 hektar untuk tambahan runway belum selesai .(bst)
Perlu diketahui, pembebasan lapter Bawean seluas 3,2 hektar sudah tuntas dan ganti rugi sudah dibayar kepada pemilik lahan, tetapi pembebasan lahan seluas 6,3 hektar untuk tambahan runway belum selesai .(bst)
