Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kenangan Jamaah Haji Bawean
Selama Di Tanah Suci Mekkah

Kenangan Jamaah Haji Bawean
Selama Di Tanah Suci Mekkah

Posted by Media Bawean on Rabu, 30 November 2011

Media Bawean, 30 November 2011


Jamaah asal Pulau Bawean sudah berdatangan kembali ditanah kelahirannya, setelah menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah. Berikut hasil liputan Media Bawean, mewawancarai salah satu jamaah bernama Saeni (58 Th.) asal Tambak, Pulau Bawean :

Saeni berangkat ke tanah suci Mekkah bersama isteri tercintanya untuk melaksanakan rukun Islam ke lima. Selama di Mekkah, Saeni bersama isteri sempurna menunaikan syarat dan rukun haji tanpa ada kendala atau rintangan dalam melaksanakannya. Walaupun menurut pengakuannya, perbedaan antara Mekkah dengan Pulau Bawean, yaitu panasnya menyengat sampai kehidung telinganya. Berkat niatan tulus dan ikhlas, kondisi panas tak menghalanginya untuk selalu beribadah kepada Allah SWT.

"Terus terang dengan kondisi tua dan sering sakit-sakitan, ternyata stamina muda tumbuh kembali selama berada di Mekkah. Badanku tidak merasa sakit, justru kesehatan pulih kembali selama melaksanakan ibadah haji,"katanya.

"Seandainya ada penambahan waktu dari pemerintah kepada jamaah haji. Ingin sekali rasanya menambah waktu untuk beribadah di tanah suci Mekkah. Tanpa terasa akhirnya perpisahan harus terjadi sehubungan waktu berkunjung sudah habis,"paparnya.

Asyiknyaa berada di Mekkah, menurut Saeni, selama disana tidak pernah mengingat urusan duniawi, hanya terfokus untuk beribadah saja. "Persoalan di Pulau Bawean, khususnya soal pekerjaan terlupakan semuanya,"ujarnya.

Sehubungan keinginannya untuk mengunjungi tanah suci Mekkah, Saeni menurut pengakuannya sudah mendaftarkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci Mekkah antara tahun 2012 atau 2013.

Kekurangannya, menurutnya persoalan letak penginapan yang jauh dengan masjidil haram kurang lebih 2 Km ditempuh berjalan kaki.

"Selama di Mekkah, asyiknya bisa berduaan bersama isteri kemana saja. Menikmatinya seperti muda lagi, yaitu bergandengan ataupun bersaingan tanpa ada rasa malu. Tetapi di Pulau Bawean, untuk menggandeng isteri berjalan terasa malu,"terangnya.

Apakah pernah kesasar atau bingung? "Tidak pernah, asalkan bisa baca dan menghafal arah seperti di Mekkah tidak akan kesasar,"jawabnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean