Media Bawean, 1 Desember 2011
Liburan (cuti) sekolah di Malaysia selama 1 bulan lamanya, dimanfaatkan oleh warga keturunan asal Bawean untuk berlibur ke tanah kelahiran nenek moyangnya.
Muhammad Alfiyan (7 tahun) ditemui Media Bawean (kamis, 1/12/2011), mengaku belajar di tingkat derjeh 1 berasal dari Kampung Pandan, Selangor, Malaysia. Berlibur ke Pulau Bawean selama 1 minggu berada di Pulau Bawean, bersama ibunda tercintanya.
Gembiranya berlibur ke Pulau Bawean, menurut Alfiyan (panggilan akrab) bisa bertemu sang nenek dan saudara bersama keluarga. "Sedangkan kakek sudah meninggal dunia, hanya bertemu nenek saja,"katanya.
"Tidak senangnya berada di Pulau Bawean, tidak banyak teman seperti di Malaysia. Maklum saja, sebab orang baru tentunya butuh waktu untuk kenal banyak teman,"paparnya.
"Pulau Bawean sepi tidak ada hiburan, termasuk kendaraan tak lengkap seperti di Malaysia. Elektrik (listrik) sudah tersedia 24 jam menyala terus menerus tak kenal padam,"ujarnya.
Selain Muhammad Alfiyan, masih banyak pelajar bersama keluarganya yang berlibur di Pulau Bawean. Diantaranya pelajar asal Mulya Jaya, Selangor, Malaysia, mengaku berlibur bersama orang tuanya hanya beberapa hari saja. "Sebenarnya ingin lama berada di Pulau Bawean, tetapi orang tua kerja hanya punya cuti sebentar saja,"terangnya.
Pelajar asal Malaysia adalah keturunan warga Pulau Bawean, sebagian besar sudah memiliki dokumen resmi sebagai warga tetap negeri jiran. Mereka datang, sekedar berwisata atau berkunjung ke tanah asal usul nenek moyangnya. (bst)