Media Bawean, 2 Desember 2011
SURABAYA-Kapal Layar Motor (KLM) Dharma Fery yang mengangkut 40 ton bahan bakar minyak (BBM) milik Muhdar asal Pateken, Sangkapura, Pulau Bawean, terbakar di Pelabuhan Brondong, Sedayu Lawas, Lamongan, Kamis (1/12) sekitar pukul 22.00, ketika akan berangkat menuju Pulau Bawean. Diprediksikan selama satu pekan ke depan, BBM di Sangkapura akan mengalami kelangkaan.
”Saya pastikan BBM di Sangkapura Bawean akan langka. Hari ini saja sudah langka, harus ada kebijakan dari Pertamina untuk menambah pasok BBM ke Sangkapura,” ujar Muhdar, pemilik KLM Dharma Fery, kepada Surabaya Post, Jumat (2/12) pagi.
Secara rinci Muhdar menjelaskan, KLM Dharma Fery berangkat dari Pelabuhan Brondong, Sedayu Lawas, Lamongan, menuju Bawean pada pukul 22.00, yang mengangkut 40 ton BBM. Masing-asing 16 ton solar dan 24 ton bensin. ”Seharusnya pada 30 November kapal berangkat, tetapi kami undur 1 Desember untuk menunggu ombak reda. Harap dicatat, kami hanya mengangkut BBM, tidak ada sembako di kapal,” ujarnya.
Namun, beberapa menit setelah angkat jangkar dan bentang layar, ketika mesin pun dinyalakan, terlihat semburan api dari drum BBM diiringi suara ledakan. Tak ayal, api langsung membakar muatan BBM didalam kapal. "Sementara masih belum diketahui sumber asal api yang menyebabkan terjadinya kebakaran," kata Muhdar.
Muhdar menambahkan bahwa sebagai agen BBM, dirinya melayani sekitar 100 orang pengecer BBM di Bawean. Sebanyak 40 ton BBM adalah kebutuhan BBM Sangkapura selama seminggu. ”Dalam satu bulan, empat kali kami angkut BBM dari agen premium, minyak dan solar (APMS) Haji Agus di Brondong,” ujarnya.
Di Bawean, kata Muhdar, sebenarnya ada lima orang agen BBM termasuk dirinya. Selain Muhdar, BBM Bawean juga dilayani oleh agen Sholehudin, Taufik, Jafar dan Hafid. ”Namun, saya salah satu agen yang terbesar,” ujar Muhdar.
Akibat musibah kebakaran KLM Dharma Fery miliknya, Muhdar mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta, dengan rincian, biaya pembelian kapal Rp 300 juta, dan biaya pembelian BBM yang musnah terbakar Rp 200 juta. ”Belum lagi saya harus mengobati tiga anak buah kapal (ABK) yang luka parah, dan harus dirujuk ke RSU Dr. Soetomo Surabaya,” ujarnya.
Tiga ABK KLM Dharma Fery yang mengalami luka bakar parah (combustio stadium 2) bernama Mustofa (47), Ismail (40) -- keduanya asal Bawean-- dan Maryadi (40) asal Pulau Madura.
Terpisah, Asisten Manajer External Relations Pertamina Regional V, Eviyanti Rofraida, mengatakan, pihaknya sedang menginventarisir kebutuhan riil BBM Bawean pasca musibah kebakaran KLM Drama Fery. ”Jika memang harus ditambah, ya.. akan kami tambah pasokan BBM ke Bawean,” ujarnya.
Terbakarnya kapal pengangkut BBM ini selain menyebabkan korban luka juga menghanguskan 2 kapal nelayan yang berada di sekitar kapal ikut menjadi korban.
Salah seorang warga sekitar Pelabuhan Sedayu Lawas, Kharim mengatakan, ledakan dari kapal yang terbakar terdengar hingga beberapa kali.
Selain itu, kata Kharim, kobaran api yang ditimbulkan dari kapal juga cukup besar hingga membumbung tinggi ke udara. "Ledakan dan kobaran api inilah yang menyebabkan 2 kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi ikut pula terbakar," katanya.
Selain itu, ledakan kapal yang cukup keras juga membuat ratusan warga yang berada di sekitar lokasi panik. Mereka semburat lari berlarian menyelamatkan diri.
Sementara kebakaran yang menimpa tiga kapal ini baru bisa dipadamkan setelah sebuah mobil PMK tiba di lokasi kejadian. Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran kapal. eha,dtc
Sumber : Surabaya Post
Sumber : Surabaya Post