Media Bawean, 29 Desember 2011
PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) terus berupaya memenuhi pasokan listrik di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil di wilayah Indonesia Timur.
Untuk merealisasikannya, anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu akan membangun beberapa unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) skala kecil di enam pulau terpencil, yaitu Pulau Bawean, Tual Ambon, Timika Irian Jaya, Tobelo Maluku, Halmahera, dan Larantuka Flores.
Rencananya, akan ada sekitar 12 PLTU skala kecil dengan total investasi sekitar Rp600 miliar yang akan dimulai tahun 2012 hingga tahun 2014. Ke 12 PLTU tersebut diharapkan bisa mengganti PLTD yang sudah ada sehingga angka subsidi bisa ditekan. Sebab, dengan menggunakan PLTU, biaya produksi listrik akan semakin murah karena bahan bakarnya menggunakan batubara.
"Tiap pulau akan kami bangun dua unit PLTU skala kecil dengan kapasitas sekitar 2X3 Mega Watt (MW) dengan investasi sekitar Rp100 miliar per pulau. Tapi Bawean akan menjadi prioritas karena lokasinya paling dekat," kata Presiden Direktur PT PJB, Susanto Purnomo, saat menghadiri acara PLN Menebar Cahaya di Gunung Anyar Surabaya, Rabu (28/12/2011).
Sementara itu, suplai listrik di pulau terpencil tersebut masih dari lima unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PT PLN Distribusi Jatim yang kapasitasnya mencapai 5 MW. Sementara kebutuhan listrik pulau Bawean saat ini sudah mencapai 7 MW, sehingga masih ada defisit sekitar 2 MW.
"Untuk itu, khusus Bawean, skema program kami akan ada tiga unit PLTU nantinya. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan listrik dengan makin meningkatnya taraf ekonomi dan laju ekonomi daerah tersebut. Tapi untuk tahap awal akan kami bangun dua dulu," ujar Purnomo.
Saat ini, proses proyek pembangunan PLTU Bawean masih di tingkat perizinan di Pemerintah Daerah. Diharapkan, pembangunan akan selesai dan bisa langsung dioperasikan sekitar 2014. kbc6
Sumber : Kabar Bisnis