Media Bawean, 21 Februari 2012
Kategori Pelajar
Nama : Fauziyah Wulandari Syafitri
Alamat : Jl. Pendidikan No.09 RT 1 RW 6, Sawah Laut , Sawah Mulya, Sangkapura
Sekolah : SMA NEGERI 1 SANGKAPURA
Kelas : XI-IPA 1
Alamat Sekolah : Jl. Wiyatamandala No. 10, Timur Rujing, Sungai Rujing, Sangkapura.
Musim hujan telah tiba. Angin berhembus begitu kencang dan tiada tentu arahnya. Pagi ini, matahari tak leluasa bangun dari tidurnya. Meski begitu, saya tetap harus berangkat ke sekolah.
Alamat : Jl. Pendidikan No.09 RT 1 RW 6, Sawah Laut , Sawah Mulya, Sangkapura
Sekolah : SMA NEGERI 1 SANGKAPURA
Kelas : XI-IPA 1
Alamat Sekolah : Jl. Wiyatamandala No. 10, Timur Rujing, Sungai Rujing, Sangkapura.
Musim hujan telah tiba. Angin berhembus begitu kencang dan tiada tentu arahnya. Pagi ini, matahari tak leluasa bangun dari tidurnya. Meski begitu, saya tetap harus berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, bel masuk berbunyi. Ternyata banyak teman saya yang absen, terutama yang bertempat tinggal jauh dari sekolah.
“kok banyak yang absen?”, Tanya guruku
“gak ada bensin,bu”, celetuk salah satu temanku.
Alamak……… Gara-gara bensin !! Kenapa gak ada bensin ? karena gak ada kapal.. Kenapa gak ada kapal ? karena cuaca buruk… Memang sih, seharusnya keinginan untuk belajar bisa mengalahkan apapun yang terjadi. Tapi, inilah faktanya. Jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh bila harus ditempuh dengan berjalan kaki. Ditambah lagi hujan yang turun tiada henti. Itulah sebabnya mereka terpaksa tidak hadir ke sekolah.
Sesampainya di rumah, saya bertanya kepada ibu,
“ Ibu, bagaimana barang-barang di pasar? Katanya tidak ada kapal.”
“ ya nak, sayur, telur, dan sembako lainnya kosong, karena tidak ada kapal “ jawab ibu.
Sungguh keadaan yang memprihatinkan. Ironisnya, masyarakat Bawean harus terbiasa dengan keadaan yang seperti ini. Pertanyaannya, sampai kapan Baweanku akan terus sepert ini? Terus bergantung pada kapal dan bahan-bahan impor dari Gresik? Tapi, apa yang bisa saya dan pelajar-pelajar Bawean lakukan sementara fasilitas kami sangat terbatas ? Saya iri dengan mereka (pelajar-pelajar di daratan) yang telah mampu membuat bahan bakar alternative, mobil, bahkan helicopter. Sedangkan kita??? Jangankan membuat bahan bakar, ingin mengikuti olimpiade tingkat kabupaten saja sulit karena Bawean memang tergantung pada kapal, dan kapal itu sendiri tergantung pada kondisi cuaca.
Ini pengalaman saya. Sekitar satu bulan yang lalu saya dan beberapa teman saya mendapat kesempatan untuk mewakili sekolah dalam seleksi OSN 2012 di kabupaten Gresik. Saya dan teman-teman mempersiapkan diri semaksimal mungkin, belajar keras dan terus memupuk rasa percaya diri serta optimisme. Tapi apa yang terjadi ? Seminggu menjelang keberangkatan ada kabar bahwa kapal tidak beroperasi selama sepuluh hari. Ya Allah,,, saya gagal sebelum bertanding….. Mimpiku pupus karena angin yang kencang berhembus….karena cuaca yang tidak bersahabat.
Dari kisah-kisah di atas, kita dapat mengetahui seperti inilah kondisi pulauku tercinta. Kepada Bapak bupati yang terhormat, Bapak/ibu DPR yang saya hormati, tolong Baweanku…. ! Setidaknya, saat cuaca buruk, kirimkanlah kapal bantuan secepatnya, jangan tunggu sampai seminggu ! karena ada tidaknya kapal sangat berdampak bagi kami. Mulai dari yang absen ke sekolah, tidak ada bahan makanan, bahkan mimpi yang pupus. Sampai kapan Baweanku akan seperti ini terus ???