Media Bawean, 14 Maret 2012
Menunggu kapal untuk pulang ke Pulau Bawean, disaat kondisi cuaca buruk di perairan laut jawa adalah hal menjemukan. Seharian, aktivitas yang dilakukan hanya tidur, makan ataupun mengopi di warung. Kian hari biaya menginap semakin membengkak, jumlah nominal uang di dompet semakin berkurang ataupun sudah habis total sehubungan kebutuhan makan setiap hari wajib dipenuhi. Bagaimana tipe hidup hemat di Gresik selama menunggu kapal?
1. Tinggal Penginapan Pindah ke Kosan
Penginapan atau tempat tinggal sementara di Gresik merupakan tempat beristirahat, mandi ataupun menampung seluruh barang milik penumpang tujuan Pulau Bawean. Setiap malam dikenakan biaya sebesar Rp.30 ribu, jika 10 hari menginap totalnya mencapai Rp.300 ribu, bila sebulan mencapai Rp.900 ribu.
Solusi untuk hemat adalah memilih kosan di area Gresik, dengan biaya sebulan Rp.200 ribu.
2. Mencari Warung Makan Murah Meriah
Hidup di Gresik sebagai kota industri ternyata biaya konsumsi sangat mahal. Butuh biaya besar untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Diantara beberapa warung makan tentunya memiliki selisih harga yang berbeda tentang harga.
Solusi untuk hemat membeli nasi bungkus ataupun nasi tempe penyet (malam hari) tentunya harga lebih murah tapi nikmat.
3. Naik Angkutan daripada Becak
Transportasi di Gresik bisa menggunakan banyak kendaraan, mulai becak, ojek, taxi dan lain-lain. Menuju suatu tempat yang dituju, tentunya menggunakan angkutan atau kendaraan untuk sampai ditujuan.
Solusi untuk hemat bisa naik angkutan (lyn) dengan tarif jauh dekat sebesar Rp.2.500. Ataupun naik becak, tapi sebelumnya harus negosiasi harga agar tidak ditarik mahal ketika sampai ditujuan. (bst)