Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Nikmati Tradisi Pasar Bandeng Gresik

Nikmati Tradisi Pasar Bandeng Gresik

Posted by Media Bawean on Minggu, 19 Agustus 2012

Media Bawean, 19 Agustus 2012 

Tulisan : Hamim Farhan (Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik) 


Keragaman budaya dalam menyambut bulan Ramadhan masing-masing daerah memiliki kekhasan yang berbeda-beda.Hal ini juga terjadi di kota wali Gresik. Mulai dari tradisi malem telulikur ramadhan (malam dua puluh tiga) yang dikenal dengan tradisi Kolak Ayam di Desa Gumeno, diteruskan tradisi malem selawe (malam dua puluh lima) di desa Giri, dan yang ridak kalah menariknya adalah pada akhir ramadhan (dua hari jelang lebaran) yang dikenal dengan tradisi pasar bandeng.. Tradisi pasar bandeng di kota Gresik merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari raya idul fitri. Dimana dilakukan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran dengan tujuan untuk menyambut malam takbiran atau untuk memeriahkan hari kemenangan agama islam (hari raya idul fitri). Pasar bandeng dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan mereka dalam menjalankan ibadah puasa, dan sekaligus sebagai bentuk melestarikan budaya religi sebagai kearifan lokal.

Sebagaimana pada ramadhan 1433 H. tahun ini. Mulai jumat-sabtu (18-19 Agustus 2012), hingga pada jelang malam takbiran, tak heran banyak orang tumpah ruah menikmati kemeriahan pasar bandeng. Bagi yang membawah kendaraan harap bersabar dan yang berjalan kaki harap berhati- hati. Dengan kepadatan seperti itu, masyarakat tetep andil dalam perayaan. Tidak hanya masyarakat Gresik saja yang ikut serta memeriahkan tapi juga dari berbagai kota yang berdekatan dengan kota Gresik terutama Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto serta daerah yang lainnya. Karena banyaknya orang yang simpatik, tempat pelaksanaan pasar bandeng ini diperpanjang dari Jl. Samanhudi, Jl. Gubenur Suryo, Jl. Santri dan Jl. Basuki Rachmat. Awalnya sebelum diperpanjang hanya dimulai dari Jl. Gubenur Suryo memanjang ke alun- alun kota. tapi sekarang sampai ke Jl. Jaksa Agung Pusponegoro. Maka jangan heran jika kita ingin merasakan pasar bandeng gresik kita harus rela bersenggol- senggol ria dengan pengunjung yang lainnya. Namun itu tidak akan dapat mengundurkan niat masyarakat.

Pasar bandeng Gresik ini merupakan tradisi turun temurun dan merupakan warisan yang dipelopori oleh Walisongo yang sampai sekarang masih dilakukan dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Tradisi pasar bandeng kota Gresik ini pertama kalinya dilakukan oleh Sunan Giri yang bertujuan untuk menggangkat perekonomian rakyat setempat dengan melihat wilayah kota Gresik yang bagus untuk pertambakan. Pada zaman dahulu masyarakat masih belum terbantu perekonomiannya, masih kekurangan makanan, belum mengenal adanya hal – hal seperti perdagangan, mungkin ada sebagaian namun masih belum stabil. Oleh karena itu Kira –kira pada abad ke 15 Sunan Giri membantu perekonomian masyarakat setempat dengan cara mengolah dan memasarkan hasil bumi. Dengan itu berubahlah kehidupan masyarakat Gresik, mereka jadi mengenal tentang perekonomian yang menguntungkan banyak pihak. Dengan adanya hal itu juga masyarakat jadi lebih bersemangat dan tekun dalam pekerjaannya.

Adanya pasar bandeng ini juga, namyak para pedagang yang menjual berbagai macam kebutuhan lebaran, hampir semuanya dapat ditemukan disini. Pasar bandeng ini selalu di adakan tiap tahun pada akhir ramadhan di kota Gresik sejak dahulu kala. Pelelangan dilakukan seperti bandeng konser, yang terberat dan terbesar akan mendapatkan hadiah jutaan rupiah. dengan begini para petambak bandeng (khususnya) terus bisa membudidayakan tambak bandengnya. Dan di sisi lain, masyarakat Gresik bisa menikmati hasil bumi kekayaan daerahnya.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean