Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Empek-Empek Ala Bawean Mirip Palembang Tanpa Saus Asam

Empek-Empek Ala Bawean Mirip Palembang Tanpa Saus Asam

Posted by Media Bawean on Senin, 28 Januari 2013

Media Bawean, 28 Januari 2013

Semua orang pasti paham jika Empek-Empek adalah makanan khas dari Bumi Sriwijaya, Palembang. Namun di Pulau Bawean, makanan tersebut ternyata juga ada yang sangat digemari anak-anak.

SEKILAS jika dilihat Empek-Empek Bawean tidak jauh berbeda dengan leluhurnya di Palembang. Penyajiannya dengan digoreng, berbahan utama ikan laut. Yang membedakan hanyalah cara penyajiannya saja. Kalau Palembang disajikan dengan saus asam cair, sementara di Bawean hanya dengan saos tomat atau sambal.

Soal rasa, Empek-Empek Bawean tidak kalah gurih dan nikmat dibanding Palembang. Sebab, olahan ikan yang dijadikan bahan sangat banyak. Itu terjadi karena Pulau Bawean selama dikenal melimpah produksi ikan lautnya.

Mariyam, pedagang Empek-Empek asal Desa Sukalela, Kecamatan Tambak mengaku sudah puluhan tahun berprofesi sebagai penjual empek-empek. Dia menyebut Empek-Empet itu adalah makanan khas Pulau Bawean. Ketertarikan sebagai pembuat empek-empek, bukan tanpa asala. Sebab makanan itu termasuk salah satu makanan khas yang disukai banyak kalangan, dari orang tua sampai anak-anak.

Membuat empek-empek Bawean, menurut Mariyam sangatlah mudah dan bahannya sangat sederhana, tapi rasanya sangat enak bila di makan dengan sambal atau saos.

Dia menyebutkan, bahan-bahannya berupa tepung tapioka dicampur air sedikit, lalu dicampur telur, kemudian ditambah micin dan bawang putih secukupnya yang dilembutkan. Untuk menimbulkan rasa khas gurih, ditambahkan ikan yang sudah halus dengan membuang tulangnya serta di blender. “Biasanya saya pakai ikan Tengiri,” kata dia.

Setelah bahan tercampur jadi satu, bahan adonan dilembautkan menggunakan tangan sehingga hasilnya bercampur jadi satu. Tahap berikutnya adalah menggoreng, lalu dimakan terasa sangat enak dan gurih. “Kalau disajikan sore atau malam hari sambil ngobrol sungguh nikmat,” kata Abdul Basit, salahsatu pelanggan Mariyam. (*/ris)

Sumber : Radar Gresik

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean