Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kampanye Pilkades Dekatagung, 2 Calon Saling Melempar Bola Panas

Kampanye Pilkades Dekatagung, 2 Calon Saling Melempar Bola Panas

Posted by Media Bawean on Rabu, 13 Maret 2013

Media Bawean, 13 Maret 2013 


Kampanye bersama 2 calon kepala desa Dekatagung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, diselenggarakan hari rabu (13/3/2013), bertempat di MINU Dekatagung. Hadir Muspika kecamatan Sangkapura, tokoh masyarakat dan warga desa Dekatagung dalam acara penyampaian visi dan misi.

2 Calon dalam orasi politiknya berkampanye saling melempar bola panas, diantaranya calon kepala desa nomor urut 1 yaitu Agus Heri Efendi menyampaikan bahwa bila dirinya terpilih sebagai kepala desa nantinya akan transparan dalam keuangan, seperti ADD. Termasuk bersedia melayani masyarakat kapan saja dan dimana saja, termasuk di rumahnya.

Lebih lanjut calon nomor urut 1 menyatakan bersedia diturunkan sebagai kepala desa, jika nantinya dalam masa kepemimpinannya terjadi permasalahan hukum. Serta siap mendukung seluruh program pemuda di desa Dekatagung untuk lebih maju, khususnya dibidang olah raga.

Perlu diketahui, menurut Agus Heri Efendi, walaupun dirinya kalah dalam Pilkades masa lalu tapi dirinya selalu berjuang untuk pembangunan di desa Dekatagung. Melalui partai politik yang diikutinya, telah berhasil mengusahakan beberapa proyek di desa, walaupun pada waktu pelaksanaannya dikerjakan oleh pihak desa.

"Kini saatnya kita berjuang dan bertekad untuk melakukan perubahan dengan memenangkan calon nomor urut 1 dalam Pilkades Dekatagung,"katanya dengan berapi-api.

Sebaliknya, Zuhri, SH.,M.Hi. dalam orasi politiknya mengatakan jangan terkibuli dengan ajakan perubahan, sebab resikonya bisa perubahan dari baik menjadi jelek.

Menurutnya calon kepala desa harus kaya terlebih dahulu, yaitu memiliki harta benda seperti rumah, tanah dan lainnya. "Bagaimana mau membangun desa, kalau harta kekayaan tidak memiliki,"ujarnya.

"Selanjutnya, calon kepala desa harus cendikiawan atau pandai, bukan hanya omong doang. Artinya harus berpendidikan tinggi, jadi siap bersaing dengan lainnya. Sebab membangun desa tidak mudah seperti membalik telapak tangan,"paparnya.

"Terkait pembangunan jangan mudah mengklaim bahwa itu hasilnya, jangan bermimpi sebab proposal membutuhkan tandatangan kepala desa dan stempel desa. Masih berperang untuk mendapatkan pembangunan, janganlah mudah mengklaim,"terangnya.

Soal pelayanan, Zuhri sebagai kades Dekatagung yang masih aktif sampai sekarang ini, menyampaikan akan menerapkan sesuai jam kantor pelayanan. Alasannya, jika pelayanan dilakukan diluar jam kerja, sama saja dengan dholim artinya menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.

Menjawab pernyataan calon nomor urut 1 tentang tranparansi ADD, Zuhri menyatakan tidak perlu mempertanggungjawabkan kepada Heri, sebab dirinya bukan aparat desa ataupun orang yang layak dilapori soal ADD.

Dalam pelaksanaan kampanye bersama juga dihibur group zamrah asal desa Dekatagung. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean