Media Bawean, 25 Mei 2013
Hadirnya nelayan asal luar yang mencari ikan disekitar perairan Pulau Bawean membuat warga Pulau Gili merasa terusik.
Nelayan asal Pulau Gili menyampaikan keluhannya dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, bertempat di Hotel Pusaka Bawean, tanggal 23 Mei 2013 sampai 24 Mei 2013.
H. Supar sebagai perwakilan dari nelayan Pulau Gili mengungkapkan ketidaknyamanan atas kehadiran nelayan dari luar yang mencari ikan di perairan Pulau Bawean.
"Hasil tangkapan warga Pulau Gili sudah berkurang, seluruh nelayan merasa terusik atas kehadirannya nelayan pendatang di Pulau Bawean,"katanya.
"Mereka datang dengan seenaknya untuk mencari ikan di Pulau Bawean, lalu berlindung dan berlabuh di pantai perikanan Sangkapura,"ujarnya.
"Tolonglah nelayan asli dilindungi, jangan melindungi dari luar sehingga nelayan yang didalam merasa sangat dirugikan atas aktivitas yang dilakukannya,"paparnya.
Suhaemi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Bawean merespon harapan nelayan, dengan menyatakan bahwa nelayan pendatang tidak serta merta bisa diusir dari Pulau Bawean. "Mereka datang dengan melengkapi surat, serta penangkapan ikan dilakukan dengan benar,"ungkapnya.
"Silahkan dibuktikan, bila nelayan pendatang menggunakan barang terlarang dalam penangkapan ikan, lalu laporkan kepada petugas agar bisa ditindak secara tegas,"tuturnya.
Sementara Dirman dari Daun menyatakan kehadiran nelayan pendatang secara otomatis dapat mengusik pencari ikan di Pulau Bawean. "Jika nelayan dari luar dibolehkan mencari ikan di Pulau Bawean, saya sendiri bisa mendatangkan banyak nelayan dari luar untuk mencari ikan di Bawean. Tapi masalahnya, ayo kita pikirkan bersama nasib para nelayan yang ada di Pulau Bawean,"terangnya.
Salah satu nelayan asal Pulau Gili ditemui Media Bawean, mengatakan bila dalam tempo waktu beberapa hari kedepan masih tetap berada di Pulau Bawean, seluruh nelayan akan bertindak untuk mengusirnya dari bumi Pulau Bawean. (bst)
