Media Bawean, 6 Juni 2013
Nasib kapal baru yang dibeli PT. Gresik Samudra (GS), BUMD pemkab bidang kepelabuhanan yang bekerjasama dengan investor hingga kini tidak jelas. Kapal yang dibeli dari Tiongkok itu dijadwalkan tiba akhir Mei. Ternyata, hingga kemarin (5/6) belum juga datang di Pelabuhan Gresik.
Bupati Sambari Halim Radianto ketika dikonfirmasi juga mengaku tidak habis mengerti dengan kesimpangsiuran jadwal kedatangan kapal baru tersebut. "Saya sendiri juga tidak tahu penyebabnya. Karena itu, saya sudah minta pada direksi PT. GS untuk mencari tahu soal itu,"katanya.
Orang nomor satu di Gresik itu menjelaskan, sebenarnya kapal tersebut sudah tiba di Indonesia pada awal Mei lalu. Bahkan, kapal yang semula bernama Wu Ti Hu itu sudah menyelesaikan proses pergantian bendera kenegaraan kapal. Proses uji kelayakan di Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) juga sudah dilakukan. "Seharusnya akhir Mei lalu sudah tiba,"ujarnya.
Dengan keterlambatan tersebut, rencana pengoperasian kapal yang akan diberi nama Gresik Samudra (GS) 1 itu kembali simpang siur. Selain belum tiba, hingga kini pembahasan teknis pengoperasian kapal baru itu belum klir. Termasuk kerja sama yang dibuat antara PT. GS dan investor kapal.
Sebetulnya pemkab melalui PT. GS tengah berupaya memperbaiki layanan transportasi Gresik - Bawean. Caranya, mendatangkan kapal bernama Wu Yi Hu. Kapal dua lantai buatan Australia itu berkapasita total 371 penumpang. Pembelian kapal tersebut ditanggung investor PT. Banga Sarana Surya.
Nanti kapal baru itu menggantikan salah satu kapal yang telah beroperasi melayani rute Gresik - Bawean. Yakni Kapal Express Bahari (EB) 1C dan Tungkal Samudera. (ris/c10/hud).
Sumber : Jawa Pos.
