Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Wisata Teramai di Pulau Bawean,
Inilah Tempatnya…..

Wisata Teramai di Pulau Bawean,
Inilah Tempatnya…..

Posted by Media Bawean on Kamis, 15 Agustus 2013

Media Bawean, 15 Agustus 2013

Lomba Menulis Opini Dan Artikel 
Kategori : Pelajar 

Nama Penulis: Muhammad Azmil Mubarrok 

Alamat : Dusun Sawahlaut, Desa Sawahmulya, 
Kecamatan Sangkapura 

Pendidikan : SMP Umar Mas’ud Sangkapura
Kelas : IX 
Email : mubarroka@gmail.com 

Banyak orang yang mengatakan bahwa Pulau Bawean adalah pulau dengan berjuta tempat wisata yang terkenal akan keindahan alamnya. Banyak orang dari luar bawean yang berkunjung ke sini degan tujuan wisata. Bahkan, disuasana Idul Fitri seperti sekarang ini, banyak sekali putra bawean yang merantau ke negeri orang pulang kampung atau yang lebih dikenal dengan istilah mudik, tujuannya pastinya ingin bersilaturahmi ke sanak kerabat, tapi salahsatunya juga ingin menjelajahi pulau putri ini tentunya.

Jika kita (warga Bawean) lihat dari tahun ke tahun, mungkin kita akan tahu tentang sebuah wisata yang tidak pernah sepi akan pengunjungnya di setiap hari-hari libur maupun hari-hari besar, seperti sekarang ini (idul fitri). Di tempat ini kita akan merasakan hembusan angin sepoi-sepoi, keramian orang, dan indahnya gelombang air laut. Di tempat ini juga bisa digunakan sebagai tempat piknik, berekreasi, bersantai, mandi tasek, atono-toan, menikmati keindahan alam, dan tentunya juga bersyukur atas keindahan alam bawean yang telah diberikan Allah kepada kita. Di tempat ini juga penuh akan sejarah yang masih melekat di telinga orang-orang bawean.

Jherat lanjheng, ya itulah namanya, sebuah tempat wisata yang sangat terkenal di bawean, letaknya tepat di Dusun Tengghen, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura. Tempat wisata yang satu ini memang terkenal akan kindahan pantainya, disana kita juga akan melihat sebuah kuburan yang memanjang yang hampir setengah dari lebar pantai itu. Jherat lanjheng dalam bahasa indonesia memang artinya kuburan yang panjang. Mungkin, kita akan banyak bertanya mengapa kuburan kok sepanjang itu?. Jawabannya adalah karena dahulu ada dua anak buah Aji Saka yang bertarung untuk menjaga amanat dari Aji Saka, yaitu Dora dan Sembodo. Sembodo diperintah untuk menjaga keris Aji Saka sampai Aji Saka kembali, tetapi Dora diperintahkan untuk mengambil keris tersebut, alhasil keduanya bertarung dan akhirnya tewas.

Dahulu di tempat ini terdapat batu yang berisi prasasti buatan Aji Saka yang berbahasa sangsekerta yang isinya :

“Hana caraka “Ada dua utusan
data sawala artinya Yang saling berselisih
padha jayanya Sama kuatnya
maga bathanga” Inilah mayatnya”.

Tapi kini prasasti itu sudah dijadikan batu fondasi jembatan di Desa Lebak, karena kurang pahamnya masyarakat Desa Lebak akan pentingnya prasasti saat itu. Menurut banyak orang, sebenarnya kuburan itu adalah tumpahan darah antara Dora dan Sembodo ketika bertarung.

Biasanya wisatawan akan mengunjungi wisata ini ketika hari-hari libur maupun hari-hari besar, apalagi hari ini yakni hari ke-3 Idul Fitri (10/08/13). Oleh sebab itu, karena jherat lanjheng ini penuh akan sejarahdan keindahan alam yang asri ini, apakah tidak sebaiknya kita masyarakat bawean untuk selalu menjaga kelestarian alamnya terutama kuburannya yang masih tersisa dari sejarah Aji Saka. Kita jangan hanya mengandalan pemerintah saja,tetapidiri kita sendirilah yang harus melakukan itu semua.

Semoga wisata “ Jherta Lanjheng” akan terus ramai akan wisatawan dan terus melekat sejarahnya di telinga kita pada umumnya.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean