Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Dievakuasi ke RS Paru di Batu,
Civitas STIESIA Gelar Shalat Ghoib

Dievakuasi ke RS Paru di Batu,
Civitas STIESIA Gelar Shalat Ghoib

Posted by Media Bawean on Senin, 27 Januari 2014

Media Bawean, 27 Januari 2014

Alif Hazen R (23) Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) ditemukan terlebih dahulu oleh Tim SRU 7. Korban ditemukan dengan ketinggian 2.800 - 3.113 Gunung Kembar II, Wilirang.

Dua mahasiwa STIESIA saat ini telah tiba di Cangar Batu dan dievakuasi menuju rumah sakit Paru Batu. 

Salah satu Tim SRU 7, Yudi Novianto mengatakan, jenazah Alif Hazen R (23) ditemukan terlebih dahulu. "Yang Alif ditemukan dulu, jarak 15 meter baru Dian Meitani (19) ditemukan. Yang menemukan keduanya masih sama, satu tim karena kita dibagi beberapa tim," ungkapnya, Senin (27/01/2014).

Masih kata Yudi, kondisi hutan sangat lebat sehingga keduanya sulit ditemukan dibawah tebing. Alif ditemukan di sisi kanan, sedangkan Dian ditemukan beberapa menit kemudian di sisi kiri tebing.

"Kita ikut dari awal pencarian korban yakni sejak hari Selasa, dari pagi hingga sore. Mungkin sudah saatnya, ditemukan di hari ke-7 pencarian. Dugaan terjatuh dan lainnya, kita tidak tahu. Kita menemukan dengan kondisi seperti itukedua jenazah dievakuasi ke RS Paru, Batu," jelasnya.

Sebelumnya, dua pendaki Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya, Alif Hazen R (23) dan Dian Meitani (19) yang hilang di Gunung Welirang, akhirnya ditemukan. Basarnas menemukan mereka dalam keadaan meninggal.

Alamat tempat tinggal 2 mahasiswa, Alif Hazen Rahmasyah beralamat di Jalan Pahlawan 6/10 Gresik. Sedangkan Dian beralamat di Karang Menjangan 1B/58 Surabaya.

Civitas akademika STIESIA Surabaya akan menggelar salat gaib dan upacara pelepasan jenazah untuk dua mahasiswa pecinta alam yang hilang di Gunung Kembar II. Keduanya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Senin, 27 Januari 2014. "Nanti akan kami gelar upacara pelepasan dan salat gaib," kata Wakil Ketua I Bidang Akademik, Nur Fajrih Asyik, kepada Tempo di ruang kerjanya, Senin, 27 Januari 2014.

Saat ini jenazah Alif Hazen Rahmansyah, 24 tahun, dan Dian Meitami, 18 tahun, masih menjalani proses visum di Rumah Sakit Paru di Kota Batu, Malang. Setelah dari rumah sakit, jenazah akan dibawa ke kampus STIESIA terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada keluarga. "Mas Alief dan Dian ini bagian keluarga besar Mahapala, jadi selayaknya kami lakukan penghormatan terakhir," kata Hubungan Masyarakat Tim SAR Gabungan, Arief Rachmad.

Keduanya ditemukan setelah delapan hari hilang di Gunung Welirang. Dugaan sementara, mereka meninggal karena hipotermia. Keduanya ditemukan berjauhan, jaraknya sekitar 80 meter. Keduanya dievakuasi tim SAR pagi tadi. Alif dan Dian dilaporkan hilang saat mengikuti orientasi Mapala. Dian anggota baru, sementara Alif senior mereka yang sudah berpengalaman mendaki.

Arief juga mengatakan bahwa STIESIA akan menanggung seluruh biaya evakuasi dan proses visum. "Kalau untuk pemakaman, kami belum tahu," katanya. "Kepada keluarga almarhum dan almarhumah saya ucapkan belasungkawa. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya," ujar Arief.

Gunung Welirang dengan ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut (m dpl) terletak di perbatasan Kabupaten Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Mojokerto. Lereng Welirang ditumbuhi tetumbuhan kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Selain Batu dan Pasuruan, jalur pendakian juga dilakukan melalui Desa Jubel, Kecamatan Pacet, Mojokerto. 

Sumber : Berita Jatim & Tempo

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean