Media Bawean, 10 Februari 2014
Peringatan maulid warga Pulau Bawean di Gresik diselenggarakan kemarin (minggu, 9/2/2014), bertempat di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEB) Jalan Jaksa Agung Suprapto,Gresik.
Tradisi peringatan maulid ala Pulau Bawean di Gresik dihadiri warga Bawean dari Malaysia, India, serta berbagai kota di Pulau Jawa. Hadir Bupati bersama Wakil Bupati Gresik, Kapolres Gresik, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Kodim Gresik, Sekda Gresik, dan lain-lain.
Arif Rosyidi, Ketua Kerukunan Warga Bawean Gresik dalam sambutannya menyampaikan tujuan diselenggarakannya maulid untuk bersilaturrahim warga Pulau Bawean dengan pemerintah Kabupaten Gresik.
"Memperingati hari kelahiran Nabi bertujuan untuk mendapatakan syafaat, serta melestarikan tradisi maulid ala Bawean, juga mengenalkan kepada warga di daratan Gresik,"ujarnya.
Arif atas nama warga Pulau Bawean mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah Kabupaten Gresik terhadap pembangunan di Pulau Bawean. "Jalan lingkar sudah hampir terselesaikan, rumah sakit tipe D sudah dibangun, lapangan terbang segera dioperasikan dan listrik sudah terang benderang. Seperti hidup di Pulau Bawean lebih nyaman dan tenang,"paparnya.
Sedangkan permasalahan yang belum terselesaikan yaitu soal transportasi laut, bila ada gelombang tinggi jalur Gresik - Pulau Bawean terputus. Harapannya, BUMD Gresik Samudera yang dibentuknya bisa memiliki kapal yang mampu menembus ombak diatas 2 meter.
Lebih lanjut Ketua KWBG memohon kepada pemerintah Kabupaten Gresik, untuk membantu kebutuhan warga Pulau Bawean, khususnya bagi warga Bawean yang sakit ketika sampai di Gresik membutuhkan bantuan transportasi ambulance.
Kebutuhan lainnya, warga Bawean yang meninggal dunia di Gresik terkadang tidak diterima bila akan dimakamkan di daerah sekitar Gresik. Terkecuali di makamkan di Sumur Songo dan Pojok saja yang menerimanya untuk pemakaman warga Bawean yang meninggal dunia di Gresik. "Solusinya, KWBG akan membeli sebidang tanah untuk pemakaman warga Bawean di Gresik,"terangnya.
Sambari Halim Radianto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas diselenggarakannya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. di Gresik.
Bupati Gresik menegaskan Pulau Bawean bukan bagian dari Gresik, tapi Pulau Bawean adaalah Kabupaten Gresik. "Keberhasilan pembangunan merupakan hasil bersama untuk Gresik bisa lebih baik,"paparnya.
Soal transportasi laut, Sambari mengatakan sudah ada kapal perintis dari pemerintah yang melayani Gresik - Bawean dan Paciran - Bawean, itu harus disyukuri bersama atas bantuan pemerintah.
"BUMD Gresik Samudera, kedepan akan menangani penjualan semua tiket kapal tujuan Gresik - Pulau Bawean, agar maklar (calo) tiket terhapus,"tegasnya.
Bupati Gresik memohon kepada seluruh warga Pulau Bawean untuk mendo'akan agar pejabat Pemkab Gresik diberi kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.
Dalam proses lelang angkatan berkat maulid, harga tertinggi oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik yaitu Rp.45 juta, tertinggi kedua oleh Jazilul Fawaid sebesar Rp.35 juta, tertinggi ketiga oleh Camat Sangkapura dan Camat Tambak sebesar Rp.30 juta, tertinggi keempat oleh Zulfan Hasyim sebesar Rp.15 juta. Total hasil lelang berkat maulid yang diperuntukkan untuk pembelian makam memperoleh Rp.125 juta.
Penceramah KH. Ridawi dari Kediri dalam intisari ceramah menyampaikan tujuan melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad yaitu mencintai kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. yang lebih baik daripada sebelumnya.
Door prize hadiah umroh ke tanah suci Mekkah diraih oleh Anak H. Abd. Gafur dari Sekapuk, Ujung Pangkah, Gresik. Door prize kedua, yaitu televisi diperoleh Hodaifah asal Manyar Gresik yang kini menjadi anggota DPRD. (bst)
