Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Bersama BAZ Mari Kita Bantu
Mendirikan Rumah Miskin

Bersama BAZ Mari Kita Bantu
Mendirikan Rumah Miskin

Posted by Media Bawean on Senin, 02 Juni 2014

Media Bawean, 2 Juni 2014

PROPOSAL
MENDIRIKAN RUMAH ORANG MISKIN

Penulis : Raden Akhsanul Haq  (Ketua Urusan Pengumpulan BAZ)

A. Pengantar Proposal

Alhamdulillah kita sebenarnya masih termasuk orang-orang yang beruntung diantara sekian banyak orang yang kurang beruntung, bila tolok ukurnya dilihat dari orang-orang yang kemampuan ekonominya masih ada di bawah kita, coba kita sadari untuk ukuran hidup yang sederhana saja, dilihat dari sisi kebutuhan pangan saja; apa yang tidak pernah dirasakan oleh kita, nasi lengkap dengan lauk pauknya (ikan, telur, daging ayam, daging sapi lengkap dengan sayurnya), ditambah minuman dengan segala jenisnya (teh, kopi, es campur, es krim hingga susu) hampir bisa dipastikan kita sudah pernah merasakan dan membelinya atau bahkan sudah jadi menu makan kita sehari-hari. Demikian pula kebutuhan sandang (tempat tinggal/rumah), kita sudah punya sendiri, bisa jadi tidak hanya punya satu bahkan bisa lebih, belum lagi toko tempat usaha kita, bahkan ada lagi yang dikontrakkan/ disewakan ke pada orang lain, hal ini ---mungkin--- baru berbicara untuk yang ada di Bawean saja, bagaimana untuk yang ada di luar Bawean, misalnya di Gresik, Surabaya, Batam, Jakarta, bahkan bisa jadi di luar negeripun ---sebut saja Malaysia, Singapura--- kita juga sudah punya rumah. Itu baru berbicara tetang kepemilikan kita di bidang sekunder (kebutuhan pokok)nya saja. Lebih dari itu kalau kita mencoba melihat lagi dari sisi kebutuhan primernya juga, kita sudah punya kendaraan sepeda motor 1 unit, 2 unit bahkan lebih, untuk anak-anak, istri, hampir semua anggota keluarga kita sudah punya pegangan sendiri-sendiri, tidak hanya berhenti disitu bahkan mobilpun kita sudah punya.

Tapi dibalik itu semua, tahukah kita bahwa ada orang-orang yang tingkatan ekonominya jauh berada di bawah kita? Bahkan masih banyak yang kondisi ekonominya berbalik seratus persen di bawah kita? Tahukah kita bahwa masih banyak orang-orang yang penghasilannya sehari hanya cukup untuk dimakan pada hari ini saja? Sedangkan yang mau dimakan esok harinya belum terpikir darimana biaya itu akan didapat?

Atau tahukah kita kalau ada orang yang sudah punya rumah sendiri tapi kondisi rumah yang ditinggalinya tersebut sudah tidak layak lagi untuk ditingali karena sudah bocor sana sini bahkan sudah miring dan mau roboh karena kayunya sudah tua dan kropos dimakan usia? karena jangankan biaya untuk memperbaikinya, sedangkan biaya untuk dimakan sehari-hari saja tidak cukup. Atau tahukah kita bahwa masih ada orang yang tempat tinggalnya hanya bisa mengontrak dari bulan ke bulan, tahun ke tahun karena tidak punya rumah sendiri? Walaupun dia sudah punya sebidang tanah yang dia beli dari hasil keringatnya sendiri yang dia cicil sedikit demi sedikit begitu lama dari hari-kehari, bulan-kebulan hingga tahun-ketahun, tapi tahukah kita bahwa mereka tidak mampu untuk mendirikan rumah tempat tinggal walau hanya sekedar bisa ditempati agar terhindar dari teriknya matahari, basahnya air hujan, serta dinginya angin malam? karena penghasilan mereka hanya cukup untuk sekedar penyambung hidup bersama keluarganya? Itulah fenomena “jomplang” nya kehidupan yang terjadi saat ini di Bawean, yang mungkin luput dari perhatian kita.

B. Tujuan Proposal.

Berangkat dari gambaran kehidupan yang kami paparkan di atas, ada yang luput dari perhatian kita bahwa ada saudara kita yang kehidupannya kurang seberuntung kita, yang kehidupannya persis sama dengan gambaran kehidupan yang telah kami paparkan pada cerita akhir di atas, saudara kita ini namanya Salim usianya memang relatif masih muda yaitu 30 tahun, namun dia sudah berkeluarga dengan seorang istri bernama Juliana (22 tahun) dan sudah punya anak 2 orang, anak yang pertama berusia 10 tahun dan sudah duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, sedang anak keduanya bernama Wildatul Jamilati dan masih berumur 1 tahun 6 bulan.


Pekerjaan Salim sebagai penanggung jawab keluarga hanya sebagai buruh nelayan yang penghasilannya berkisar kurang lebih 30 ribuan perhari dan itupun belum tentu rutin karena kadang tidak melaut disebabkan terhalang cuaca buruk, dan kalau sudah begitu maka penghasilannya tersebut harus dihemat untuk dimakan hari-hari berikutnya selama dia tidak melaut, namun karena rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga, pekerjaan tersebut ia tekuni dengan sabar di samping karena memang inilah bidang keahliannya, sedang untuk pindah profesi kebidang pekerjaan yang lebih menjanjikan seperti kerja kapal ---seperti kebanyakan anak muda Bawean lainnya--- dia tidak punya persyaratan untuk itu berhubung lagi-lagi faktor biaya. Untuk mengharap bantuan dari saudara dekatnya, tidak mungkin karena di samping tidak terlalu banyak saudaranya, juga kehidupannya hampir tidak jauh beda dengan salim. Namun hebatnya salim walaupun punya penghasilan seperti itu, dia masih bisa menyisihkan pengasilannya tersebut sedikit demi sedikit guna biaya sewa/ngontrak rumah, hingga dia bisa membeli sebidang tanah di pesisir pantai di dusun Bheringinan sebesar 7X8 m2 cukup untuk dibuat rumah sederhana, dan inilah harta satu-satunya Salim yang ada. Namun begitu, tanah dengan ukuran sebesar itu sayangnya sudah ada yang tergerus ombak pantai sehingga sisa yang masih utuh hanya tinggal 7X6.5 m2. Dari sisa inilah Salim berkeinginan untuk membuat rumah sangat sederhana (RSS) dengan ukuran 5X6.5 m2 di tanah yang Salim miliki tersebut.


Keinginan Salim ---yang kalau boleh dikatakan sangat mendesak ini---, berangkat dari karena selama ini Salim tinggal bersama keluarganya menyewa/ngontrak rumah dengan biaya kontrak bulanan sebesar kurang lebih 60.000,- namun berhubung orang yang rumahnya disewa/dikontrak tersebut sudah mau pulang ke Bawean serta ingin tinggal menetap di Bawean dan waktunya sudah semakin dekat, artinya Salim dan keluarga harus segera mencari alternatif tempat tinggal baru, maka tercetuslah keinginan Salim untuk membangun rumah sederhana yang bisa ditempati di atas sebidang tanah yang mereka miliki, walaupun dana untuk itu tidak ada sedikitpun, namun dengan berbekal semangat dan keinginan yang besar, maka Salim menyampaikan maksudnya tersebut melalu tokoh masyarakat di dusunnya ---dalam hal ini Ustad Basri--- adakah jalan keluar untuk itu?. Melalui Ustad Basri inilah kemudian BAZ (Badan Amil Zakat) Kecamatan Sangkapura dihubungi dan diminta bantuannya untuk mengkoordinir/ menggalang dana dari para Aghniya’ (orang-orang yang punya kelebihan harta), para Munfiqun (orang-orang yang mau berinfaq), serta dari para Muzakki (orang yang akan mengeluarkan zakat).

Karena hal ini menyangkut tugas mulia serta memang bidang garapan dari lembaga BAZ Kec. Sangkapura, dan kebetulan sudah 2 (dua) kali BAZ Kec. Sangkapura punya pengalaman bedah rumah dan Alhamdulillah keduanya sukses. Maka dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim dan diniatkan semata-mata karena Allah SWT. akhirnya pengurus BAZ Kecamatan sangkapura menerima permohonan bantuan itu dan langsung mengadakan rapat musyawarah pengurus membahas tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam membangun Rumah Sederhana (RS) untuk warga Miskin tersebut. Akhirnya setelah itu Tim Pengurus BAZ langsung terjun ke lokasi guna melihat dan mengukur kebutuhan apa saja yang dibutuhkan. (mengenai data-data rumah yang akan dibangun serta kebutuhan materialnya terlampir). Namun begitu, BAZ Kec. Sangkapura tidak sendirian dalam melaksanakan tugas ini, karena nantinya akan dibantu oleh pengurus UPZ (unit pengumpul Zakat/Infaq dan Sodakoh) di tingkat desa Sungai teluk, terutama menyangkut penggalangan dana tersebut.

Oleh karena itu, melalui proposal ini, kami pengurus BAZ Kecamatan Sangkapura mengetuk hati dari para Aghniya’, para Munfiqun serta para Muzakki yang ada di kecamatan Sangkapura Umumnya dan di Desa Sungai teluk khususnya, mari salurkan dana Infaq, Sodakoh serta Zakat Bapak/Ibu/ Saudara Kaum Muslimin yang dirahmati oleh Allah untuk membantu saudara kita ini yang sedang membutuhkan. Karena sebagai orang yang beriman apabila harta kita dibersihkan dengan cara dikeluarkan di jalan yang baik, dan dapat memberi manfaat untuk orang-orang yang kesulitan, PASTI !!! Allah menumbuh suburkan, mengembangkan dan memberkahkan harta yang kita miliki, dan Allah akan menggantinya yang lebih baik bahkan berlipat-lipat, Allah senantiasa memberikan jalan-jalan kemudahan, tidak seorangpun dapat memberikan kesulitan terhadap kita, karena Allah yang berjanji tidak mungkin ini bisa luput/meleset. Dasarnya adalah :

1. Surat Al-Baqarah ayat 261, yang artinya; “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

2. Surat Al-An’aam ayat 160, yang artinya ; “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya….”.

3. Surat Ath-Thalaaq ayat 7, yang artinya ; “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang-orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesuddah kesempitan.”

4. Surat Faathir ayat 2, yang artinya ; “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa yang ditahan olah Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskan sesudah itu….”

Demikian sedikit penjelasan dari kami guna menerangkan maksud dan tujuan dibuatnya proposal ini, semoga sedikit karya kami ini bisa memberikan peluang dan sarana bagi Bapak/Ibu/Saudara dalam menyalurkan amalnya berupa Infaq, Sodakoh serta Zakatnya, dalam rangka berlomba-lomba menciptakan jalan-jalan “Fastabikul Khairaat” dan semoga Allah SWT. senantiasa memberi petunjuk kepada kita semua di jalan-Nya yang lurus. Amin 


Bagi yang ingin menyumbang Silahkan Hubungi :
1. Bagian Urusan Pengumpulan Baz : R. AHSANUL HAQ (081234414099)
2. Bagian Bendahara BAZ : M. SALEH (081332740572)
3. Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) Dusun Bheringinan : M. BASRI (082244362190)
4. Atau langsung ke rekening BAZ
: BRI Kotakusuma (7415-01-000142-53-5), Bank Jatim (0362193010), Sidogiri (208.11.002303.01)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean