Media Bawean, 10 September 2014
Jalan Poros Desa (JPD) di Desa Pudakit Barat, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik yang letak pembangunannya di Dusun Tampo, ternyata hanya seumur jagung sudah berantakan hasilnya.
Hasil pantaun Media Bawean (10/9/2014), separuh dari hasil JPD yang sudah dibangun sudah diperbaiki kembali dengan menambah ketebalan jalan. Sedangkan separuhnya masih belum selesai diperbaiki sehingga kelihatan hasil pembangunan sekitar 3 bulan yang lalu sudah berantakan.
Warga Dusun Tampo yang tidak bersedia disebut namanya ditemui Media Bawean mengatakan kecewa berat atas hasil pembangunan jalan poros desa di kampungnya. "Lihat sendiri, buktikan hasilnya hanya seumur jagung sudah berantakan,"katanya.
Informasi yang dihimpun Media Bawean, ketika proyek ini ditinjau langsung oleh pengawas dari Jawa ternyata mengecewakan sehubungan jalan di iris2 dengan paku ternyata tembus ke dasar jalan.
Sawidi, Kepala Desa Pudakit Barat mengatakan jalan poros desa di dusun Tampo sudah diperbaiki sesuai perintah dari pengawas dari Gresik yang datang ke lokasi. "Tinggal sebagian saja yang belum selesai diperbaiki, secepatnyan akan diperbaiki,"katanya.
Menurutnya, proyek anggaran sebesar Rp.50juta, sesuai RAP hanya panjang 160 meter tapi hasilnya sekarang sudah melebihi target sampai 220 meter.
"Bila ada warga dusun Tampo yang protes berarti tidak menerima kepada hasil pembangunan oleh warganya sendiri. Sebab pelaksanan pembangunan selurunya berasal dari dusun Tampo.
Obet, staf kecamatan Sangkapura menjelaskan bahwa hasil pembangunan jalan poros desa di Pudakit Barat terlepas dari pantauannya disebabkan kepala desa membangun sendiri tanpa ada pemerintahuan kepada pihak kecamatan.
"Setelah hasilnya mencapai 100%, langsung dilaporkan kepada pihak kecamatan sehingga hasilnya seperti sekarang dilihat,"jelasnya.
"Sesuai perintah dari pengawas dari Gresik memang pembangunan disuruh ulang kembali,"ungkapnya. (bst)