Media Bawean, 7 Februari 2015
Kantor Pelayanan Bandar Udara kelas III, Bandara Trunojoyo, kabupaten Sumenep mengajukan revisi rute penerbangan perintis melalui bandara setempat ke Kementrian Perhubungan.
"Ada dua bandara yang secara teknis belum siap untuk disinggahi penerbangan perintis. Karena itu, kami mengajukan revisi rute penerbangan," kata Kepala Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo Sumenep, Juli Mudjiono, Jumat (06/02/2015).
Rute awal penerbangan perintis tersebut yakni Sumenep - Surabaya, Sumenep - Pulau Bawean (Gresik), Sumenep - Kangean (Kepulauan Sumenep).
"Ternyata bandara di Pulau Bawean dan Kangean ini belum siap. Jadi rute penerbangan perintis itu harus dialihkan. Tidak bisa lagi seperti rencana semula," ujar Juli.
Usulan rute baru untuk penerbangan perintis tersebut yaitu Surabaya - Sumenep, Surabaya - Pulau Karimunjawa (Jepara) - Semarang.
"Penerbangan perintis ini kan tidak bisa berdiri sendiri. Butuh jaringan penerbangan ke daerah lain. Idealnya kan pesawat itu beroperasi 7-8 jam. Makanya kami mengusulkan dari Surabaya ke Karimunjawa dan Semarang," ungkap Juli.
Selain itu, lanjutnya, dengan revisi rute tersebut, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan frekuensi penerbangan Surabaya - Sumenep. Yang semula 1 minggu 1 kali, bisa ditambah menjadi 1 minggu 2 kali.
"Usulan itu sudah kami ajukan awal Februari. Jadi sekarang ini kami tinggal menunggu persetujuan dari Kementrian Perhubungan. Sambil nanti juga menunggu hasil rapat koordinasi penerbanga perintis se- Indonesia pada 17 Februari," paparnya.
Ia menambahkan, untuk operator penerbangan perintis melalui Bandara Trunojoyo telah ditetapkan Susi Air. "Kalau operatornya tidak ada masalah. Mereka sudah siap. Bahkan mereka sudah melakukan uji coba landasan di Bandara Trunojoyo beberapa waktu lalu," pungkasnya. (tem/ted)
Sumber : Berita Jatim