Media Bawean, 18 April 2015
Beberapa hari di Malaysia, Media Bawean berhasil menyimpulkan bahwa persatuan yang terbentuk lebih mengakar diakar rumput tingkatan dusun daripada perkumpulan seluruh Pulau Bawean.
Hampir setiap dusun di Pulau Bawean memiliki perkumpulan di Malaysia. Seperti di desa Kumalasa, ada beberapa persatuan mengatasnamakan dusun. Seperti Hikmah (Himpunan Masyarakat Kumalasa Malaysia) dan Wakuma (Warga Kumala Baru Malaysia) merupakan persatuan dusun asal desa Kumalasa di PUlau Bawean, Gresik.
Saiful Aiman, Ketua Hikmah ditemui Media Bawean mengatakan persatuan yang dibentuk telah aktif berperan serta memajukan masyarakat dusun Kumalasa di Malaysia dan Pulau Bawean.
Diantara kegiatannya paling aktif adalah membantu dalam segala keperluan warganya di Malaysia ataupun di Pulau Bawean. Seperti pembangunan sarana dan prasana untuk warga dusun Kumalasa. Termasuk memberikan bantuan sebesar Rp. 500 ribu bila ada warganya yang meninggal dunia.
Menurutnya kekompakan warga untuk memajukan dusunnya sungguh luar biasa bila dibandingkan persatuan warga Pulau Bawean di Malaysia.
"Seperti tahlilan bila ada warganya yang meninggal dunia, ataupun menghadiri mejelis pernikahan selalunya kompak bersama untuk mensukseskan kegiatan,"paparnya.
Kesimpulannya menurut Bang Ipung (panggilan akrab), warga Bawean di Malaysia lebih giat memajukan kampungnya masing-masing di Pulau Bawean daripada bersatu dalam persatuan Bawean di Malaysia,"terangnya.
Hal senada disampaikan Sakdallah asal Kumala Baru, menurutnya Wakuma dibentuk untuk menyatukan warga dusun Kumala Baru.
"Termasuk kompak membantu setiap ada pembangunan atau keperluan lainnya untuk kemajuan dusun Kumala Baru,"ujarnya.
Sementara ini di Malaysia menurut Sakdallah memang lebih maju persatuan setiap dusun daripada .persatuan Bawean di Malaysia.
Contohnya pada bulan maulid nabi, warga menggelar maulid hampir disetiap dusun yang ada di Pulau Bawean. (bst)
Saiful Aiman, Ketua Hikmah ditemui Media Bawean mengatakan persatuan yang dibentuk telah aktif berperan serta memajukan masyarakat dusun Kumalasa di Malaysia dan Pulau Bawean.
Diantara kegiatannya paling aktif adalah membantu dalam segala keperluan warganya di Malaysia ataupun di Pulau Bawean. Seperti pembangunan sarana dan prasana untuk warga dusun Kumalasa. Termasuk memberikan bantuan sebesar Rp. 500 ribu bila ada warganya yang meninggal dunia.
Menurutnya kekompakan warga untuk memajukan dusunnya sungguh luar biasa bila dibandingkan persatuan warga Pulau Bawean di Malaysia.
"Seperti tahlilan bila ada warganya yang meninggal dunia, ataupun menghadiri mejelis pernikahan selalunya kompak bersama untuk mensukseskan kegiatan,"paparnya.
Kesimpulannya menurut Bang Ipung (panggilan akrab), warga Bawean di Malaysia lebih giat memajukan kampungnya masing-masing di Pulau Bawean daripada bersatu dalam persatuan Bawean di Malaysia,"terangnya.
Hal senada disampaikan Sakdallah asal Kumala Baru, menurutnya Wakuma dibentuk untuk menyatukan warga dusun Kumala Baru.
"Termasuk kompak membantu setiap ada pembangunan atau keperluan lainnya untuk kemajuan dusun Kumala Baru,"ujarnya.
Sementara ini di Malaysia menurut Sakdallah memang lebih maju persatuan setiap dusun daripada .persatuan Bawean di Malaysia.
Contohnya pada bulan maulid nabi, warga menggelar maulid hampir disetiap dusun yang ada di Pulau Bawean. (bst)