Media Bawean, 5 September 2015
Pengembangan Pulau Bawean sebagai ikon wisata Jawa Timur(Jatim) tampaknya bukan isapan jempol. Kemarin, Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Jatim menggerojok anggaran sebesar Rp 600 juta untuk meningkatkan sarana dan prasarana wisata. Anggaran ini diserahkan dalam bentuk bantuan enam unit kapal wisata.
Enam unit perahu wisata ini diberikan kepada kelompok masyarakat pengawas(pokmaswas) di Pulau Bawean Desa Sidogedungbatu, Pulau Gili, Gelam, Kepuhteluk, dan Dekatagung.
Ali Bahroni, rekanan pembuat perahu wisata asal Malang mengaku kapal ini bisa mengangkut sebanyak 10 orang, ditambah 1 ABK. “Harga pembuatan perahu wisata ditaksir Rp.100 juta per unit, jadi total sebanyak 6 unit mencapai Rp. 600 juta,” ujarnya.
Dikatakan, perahu ini dibuat dari fiberglass, bisa dipergunakan untuk melihat terumbu karang dari atas perahu. Mesin yang digunakan merek Yamaha 25 Pk berbahan bakar premium, dengan kecepatan tujuh knot. “Panjang perahu 8,5 meter, lebar 1,9 meter dan ketinggian 1 meter bisa mengarungi laut dengan ketinggian gelombang hanya satu meter,” terang dia.
Di tempat terpisah, Idam Safari, Kasi Konservasi dan Pengawasan UPT Pelabuhan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bawean mengatakan bantuan hibah 6 unit perahu wisata dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur diserahkan kepada kelompok
masyarakat pengawas (pokmaswas) di Pulau Bawean.
“Bisa dipergunakan untuk kepentingan kelompok, bukan kepentingan pribadi, termasuk mengantar wisatawan bila ingin melihat keindahan laut di Pulau Bawean, “ paparnya.
Sementara itu Imron Rosyadi, Kepala UPT Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bawean mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur yang membantu 6 unit perahu wisata di Pulau Bawean. “Bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyambut dan melayani wisawatan yang berkunjung ke Pulau Bawean,” terangnya.(bst)
