Media Bawean, 30 September 2015
Upaya Kepala Desa (Kades) Lebak meminta Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pendidikan Sangkapura melakukan regrouping sekolah tidak pernah digubris. Alasannya, jumlah siswa
di SDN I Lebak sangat sedikit, sehingga pemerintah tidak membuang-buang anggaran untuk gaji guru ataupun pembangunan gedung sekolah yang sudah tua. “Mungkin siswanya terlalu sedikit, sebaiknya digabungkan saja ke sekolah terdekat yang lebih maju pendidikannya” ujar Tuffa, Kades Lebak, kemarin.
Dikatakan, selain siswa yang terlalu sedikit, status tanah SDN I Lebak juga hanya pinjam pakai. Sehingga, jika dibangun dikhawatirkan bakal menimbulkan masalah dikemudian hari. “Percuma dibangun kalau nantinya bisa dimiliki oleh yang mempunyai
tanah,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sangkapura Adi Suwoyo mengaku tidak
menolak usulan regrouping. Namun, ini belum bisa dilakukan lantaran saat ini masih ada siswa yang sekolah. “Terkecuali siswanya tidak ada, maka sekolah bisa ditutup,” paparnya.
Terkait kondisi bangunan yang terancam ambruk, Adi Suwoyo mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, dirinya sudah seringkali diajukan, tapi sampai sekarang sekarang masih belum mendapatakan anggaran untuk rehab gedung. “Kemungkinan dikarenakan jumlah siswanya sedikit sehingga mendahulukan sekolah yang banyak siswanya,” terangnya. (bst)
