Tertangkapnya
tiga warga daun lantaran
positif menggunakan narkoba
jenis sabu membuat geram
Kepala Desa (Kades) Daun
Abd Aziz. Orang
nomor satu di Desa Daun ini bakal
menggelar tes
urine terhadap
seluruh warganya. Sebab, kasus ini telah mencoreng nama desanya sendiri.
“Ini memalukan. Saya bakal
bekerjasama dengan BNN untuk
memberantas peredaran narkoba
yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, tertangkapnya tiga warga karena kepemilikan sabu membuat warga
Daun merasa resah.
Sehingga, warga meminta
agar semuanya dites dan jika
terbukti ada yang menggunakan lagi agar dijebloskan
ke dalam tahanan. “Warga
sendiri yang resah, jadi kami
bakal menuruti permintaan
warga,” imbuh dia.
Sementara itu, Achmad Fathoni, salah satu tokoh agama
di Daun mendukung upaya
Polres Gresik untuk membersihkan narkoba di Bawean.
“Mungkin ini terbaik bagi mereka, termasuk masyarakat
desa Daun,” tuturnya.
Hal senada disampaikan
KH Abdul Latif
Ketua Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sangkapura. Pihaknya
mengapresiasi
kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus
narkoba di Pulau Bawean.
“Usut tuntas
peredaran narkoba di Pulau
Bawean. Tidak
ada kompromi
bagi pengguna termasuk pengedarnya agar diproses hukum sesuai peraturan yang
berlaku,” katanya.
Di tempat terpisah, Muhammad Faozi Ketua PCNU
Bawean menyatakan kasus
narkoba tergolong kejahatan
tingkat tinggi. Dampaknya
sangat besar, diantaranya
merusak moral generasi penerus bangsa.
“Awalnya hanya kasak-kusuk. Ternyata sekarang terbukti dengan tertangkapnya pengguna narkoba di Pulau Bawe-
an,” pungkasnya.(bst)