Seluruh seniman sepakat untuk memperkenalkan kebudayaan dan kesenian Pulau Bawean menuju masyarakt internasional. Salahsatu kelompok kesenian yang sering manggung di luar negeri adalah Teater Umma.
“Sudah lima kali tampil di
Singapura atas undangan Persatuan Bawean Singapura
(PBS), dilanjutkan ke Malaysia menghibur warga Bawean
disana,” kata Cuk Sugiarto,
pendiri Teater Umma.
Menurut dia, sebagai pemerhati kesenian, dirinya memiliki punya kewajiban untuk
melestarikan kesenian yang
ada. Apalagi, kesenian dari
luar terkadang tak sesuai
budaya lokal, sehingga perlu
diantasipasi melalui penguatan seni asli daerah. “Jadi selain
memperkenalkan budaya, kita
juga harus memperkuatnya
agar tidak terpengaruh budaya
luar,” kata dia.
Ditambahkan, pihaknya semakin antusias karena adanya
sambutan positif dari masyarakat Pulau Bawean. Buktinya, warga selalu mengundang
grup kesenian miliknya disetiap hajatan yang ada. “Itupun
bukan soal target nominal
yang dikejar, karena setiap
tampil selalunya bermodalkan
keikhlasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Muhammad
Ilyas, vokalis group Teater
Umma mengaku senang atas
terbentuknya perkumpulan
kesenian Pulau Bawean. Melalui seni bisa mengenalkan Bawean kepada orang, termasuk
tampil di luar negeri. “Kalau
tidak kita siapa yang akan
menjaga budaya asli Bawean
ini,” pungkas dia.
(bst)