Suasana menjelang hingga masa coblosan pemelihan bupati dan wakil bupati begitu sensitif. Bahkan segala gerak gerik patut hati-hati jika tidak disangkut pautkan dengan urusan politik. Seperti yang dialami Kepala Desa Sukarela Kecamatan Tambak, Subanin. Lantaran menjenguk anak dari anak buahnya yang sakit, dan memberi uang tali asih, dia dituduh melakukan money politik.
Subahin menjelaskan dia datang
ke rumah warga bernama Abdul
Wafi yang juge perangkat kasi
kesra di desa Sukalela untuk
menjenguk anaknya yang sakit.
Kebetulan waktu itu Abdul Wafi
tidak ada di rumah, bertemu
isterinya bernama Musfidah dan
anaknya yang sakit bernama Makruf Alkarhi. “Saya memberikan uang sebagai tali asih atas nama kepala desa kepada warga yang
sakit,”paparnya.
Adanya isu money politik berawal dari telepon diangkat oleh isteri Abdul Wafi. Penelpon menanyakan kondisi di Desa Sukalela.
“ Lalu isteri saya menjawab adem
ayem tidak ada apa-apa. Hanya
kades memberi uang untuk anak
yang sakit,”ungkapnya.
Setelah mendengar kades Sukalela memberikan uang, salah satu
tim sukses paslon mendatangi rumah Abdul Wafi. Menanyakan
kebenarannya tentang pemberian
uang dari kades. “Bukan untuk
money politik, kades memberi ikhlas
untuk anak yang sakit kok dipermasalahkan,”pungkasnya.
(bst)