Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Peringatan Maulid Nabi Ujian Keiklasan

Peringatan Maulid Nabi Ujian Keiklasan

Posted by Media Bawean on Kamis, 17 Desember 2015


Warga Bawean memiliki traidisi memperingati maulid Nabi Muhammad SAW unik. Setiap warga seolah berlomba menyediakan angkatan semacam parsel untuk menyemarakkan hari lahir rasulullah. Angkatan-angkatn itu dikumpulkan di masjid, musholla, lembaga pendidikan untuk kemudian dibagikan kembali pada masyarakat.

Kepala STAIHA Bawean Baharuddin menilai tradisi memperingati maulid di Pulau Bawean merupakan ujian keikhlasan. “Semestinya kegiatan maulid terus dipertahankan sesuai tradisi dari nenek moyang kita,”katanya.

Soal angkatan, menurutnya tidak ada yang keberatan. Alasannya warga sudah mempersiapkan sejak dini, seperti hasil cocok tanam termasuk mendapatkan kiriman dari keluarganya di luar negeri.

Selain itu, memperingati maulid mempunyai banyak manfaat seperti nilai sosial antar masyarakat termasuk mempererat tali silaturrahmi. “Saya setuju tradisi maulid dipertahankan seperti kebiasaan warga Bawean, adapun dirubah seperti dalam iuran uang sepertinya kurang setuju sebab merubah tradisi,” jelasnya.

Esfar Fuadi, tokoh pemuda asal desa Daun menyatakan maulid di Pulau Bawean termasuk tradisi mempunyai banyak keunikan dibanding daerah lain. Diantaranya membawa daya tarik kepada wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Bawean. Adapun soal angkatan tergantung kepada warga seusai keikhlasan, sebab tidak ada paksaan untuk merayakan kegiatan maulid.

Biasanya memperingati maulid, didalamnya diisi dengan pembacaan barzanji, termasuk shalawatan. Disamping itu juga ada ceramah agama dari tokoh ulama. “Juga diadakan perlombaan kampung untuk menyeramakkan bulan maulid,”- tuturnya Esfar.

Abdul Haris, Kepala desa Gunungteguh mendukung penuh acara kegiatan maulid nabi. Hampir setiap lembaga, mulai masjid sampai sekolah menggelar kegiatan peringatan kelahiran nabi.

Untuk mengatasi persoalan perbedaan angkatan, panitia memberikan kreteria khusus agar tidak menimbulkan kesenjangan sosial. “Alhamdulillah warga kompak merayakannya dengan penuh keikhlasan untuk niatan ibadah,”pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean