Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Belum Setahun, Jembatan Rp 8,8 M Mulai Rusak

Belum Setahun, Jembatan Rp 8,8 M Mulai Rusak

Posted by Media Bawean on Jumat, 26 Februari 2016


Dermaga jembatan apung di Kecamatan Sangkapura mulai rusak. Jembatan yang belum setahun dikerjakan ini terlihat sudah mulai korosif di bagian besi penyangga dan tiang-tiang penopang.

Dari pengamatan, jembatan yang menghubungkan Pulau Bawean dengan Pulau Gili sudah rusak akibat korosi air laut. Itu terlihat dari tangga besi menuju darat mengalami kerusakan sehingga diganti papan kayu. Sedangkan tangga besi sudah karat disebabkan korosi dengan air laut.

Jaka Darmawan, warga Pulau Gili menyayangkan kerusakan yang terjadi di jembatan apung. Dia memprediksi jembatan apung tidak bertahan lama sehubungan kondisinya berinteraksi langsung dengan gelombang.

“Dulu awal dipasang tidak ada bunyi, tapi sekarang bunyinya sangat nyaring sekali. Termasuk terjadinya korosi pada tangga besi sehingga terlihat karat,”paparnya.

M Zen, Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum, Bawean mengatakan, jembatan apung masih dalam pemeliharaan selama 6 bulan oleh kontraktor pelaksana pembangunan. “Jika terjadi kerusakan itu tanggung jawab kontraktor untuk memperbaikinya,” katanya.

Sementara itu, Ismail Lutfi, rekanan pelaksana pembangunan jembatan apung menjelaskan, untuk mencegah kerusakan, pihaknya berencana menambah satu lapisan lagi untuk memperkuat konstruksi jembatan apung. Menurutnya, terjadinya korosi karena lokasinya berada di laut. Besi penyangga bersentuhan langsung dengan air laut. “Sedangkan kerusakan mungkin hanya baut saja yang lepas, itupun memang sengaja dilepas karena warga seenaknya mengangkut barang ataupun sepeda motor keatas jembatan apung,” jelasnya.

Seperti jembatan apung di Labuan, warga seenaknya menaikkan sepeda motor ataupun minyak memakai drum. “Untuk menjaganya sehingga baut dilepas, jika dibiarkan tentunya jembatan apung akan cepat rusak karena bobot muatannya tidak sesuai,”terangnya.

Sebagai catatan, pembangunan jembatan apung dibangun di Pulau Gili dan Pantai Labuhan. Proyek ini didanai APBD Gresik tahun 2015 senilai Rp 8,5 miliar. Tujuan proyek ini untuk mempercantik kawasan pelabuhan sekaligus daya tarik kepada wisatawan untuk berkunjung.

Proyek ini menggunakan teknik modular float system atau kubus apung atau dikenal ponton HDPE. Jembatan apung yang terpasang di Pulau Gili panjangnya 95 meter ditambah tangga 10 meter, sehingga total panjangnya 105 meter. Sedangkan terpasang di Pulau Bawean ukuran panjangnya 60 meter, ditambah tangga 10 meter menjadi 75 meter. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean